Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidik Handanu mengatakan hingga saat ini Kota Pontianak masih bebas dari vaksin palsu.

"Dari data yang kami miliki, untuk vaksin wajib, seperti campak, BCG, polio, dan TBC, yang ada di Kota Pontianak, itu diproduksi oleh Indo Farma yang telah diawasi oleh pemerintah dan dijamin aman," kata Sidik Handanu di Pontianak, Selasa.

Sementara itu, kata Sidik, untuk vaksin yang tidak wajib yang dimiliki oleh swasta.

Vaksin tersebut berasal dari distributor Anugerah Palmindo Lestari (APL), APL tersebut tidak membeli vaksin dari mana-mana, tapi langsung didatangkan dari APL Jakarta, katanya.

"Kami sudah melakukan pengecekan, dan hasilnya hingga sekarang kami tidak menemukan vaksin palsu, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir yang berlebihan," ujarnya.

Memang, menurut dia, dari keterangan pers Kemenkes sebelumnya, ada enam provinsi yang terindikasi beredarnya vaksin palsu tersebut, dan Kalimantan Barat tidak termasuk keenam provinsi itu.

Sementara itu, kata Sidik, pelayanan imunisasi bisa dilaksanakan oleh pemerintah dan pihak swasta.

Jika yang melaksanakannya dari pihak pemerintah maka yang mengelar imunisasi tersebut mulai Puskesmas sampai yang paling bawah, yaitu Posyandu, sementara dari pihak swasta bisa dari bidan praktek swasta, dan rumah sakit swasta.

"Kami dalam mengantisipasi beredarnya vaksin palsu juga sudah mencari berbagai informasi, terutama yang ke swasta yang hasilnya masih negatif, atau belum menemukan," katanya.

Sejak beredar informasi vaksin palsu, pihaknya langsung melakukan pengecekan terahadap distributor resmi vaksin di Kota Pontianak, termasuk kemana saja vaksin itu didisribusikan, mulai dari rumah sakit sampai ke dokter praktek.

Dalam kesempatan itu, Handanu mengimbau kepada para orang tua untuk tidak takut memvaksin anaknya, karena di Kota Pontianak aman dari vaksin palsu.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016