Jakarta (Antara Kalbar) - APP mendukung inisiatif Gubernur Kalimantan Barat Cornelis MH dalam mengembangkan energi terbarukan dengan menggunakan tanaman Kemiri  Sunan, yang buahnya dapat digunakan sebagai biodiesel untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar minyak.

Proyek percontohan ini akan diawali melalui kerja sama antara Dinas Kehutanan Kalimantan Barat, Asia Pulp & Paper Group, Yayasan Belantara dan Universitas Tanjungpura , kata Managing Director Sustainability APP Aida Greenbury dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Provinsi Kalimantan Barat memiliki potensi besar dalam pembudidayaan tanaman Kemiri Sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw).

Saat  ini,  direncanakan sekitar 5.000 hektare area di kawasan Hutan Produksi yang belum dibebani izin yang termasuk dalam wilayah kabupaten Landak, Mempawah dan Kubu Raya, akan ditanami dengan tanaman Kemiri Sunan. Kawasan ini akan dijadikan kawasan hutan dengan tujuan khusus yang dikelola oleh Universitas Tanjungpura.

Diharapkan dari 5.000 hektare tanaman Kemiri Sunan akan dapat menghasilkan 30.000 - 40.000 ton biodiesel per tahunnya.

"Pembangunan hijau yang menguntungkan baik lingkungan maupun masyarakat merupakan hal yang selalu ingin kami wujudkan di bawah komitmen Kebijakan Konservasi Hutan (Forest Conservation Policy / FCP) kami," ujar Aida Greenbury.       
   
"Inilah alasan perusahaan terus mendorong dilakukannya pengelolaan dengan pendekatan lansekap. Kami berkomitmen akan terus mendukung dan bekerja sama dengan Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat dalam berbagai inisiatif dan upaya inovatif untuk mendukung terwujudnya Propinsi Kalimantan Barat yang sejahtera dan hijau," katanya.

CEO Yayasan Belantara Agus P. Sari menyatakan pengembangan kemiri sunan dalam konteks pengelolaan lansekap yang berkelanjutan akan mencapai beberapa tujuan sekaligus, yakni peningkatan produktivitas lahan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan kelestarian lingkungan, termasuk pasokan energi terbarukan.

Dikatakannya, memahami pentingnya peranan masyarakat lokal dalam mewujudkan pengelolaan lansekap yang berkelanjutan. Untuk itu, APP dan para pemasoknya menerapkan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang terfokus pada program agroforestry dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap lahan hutan.  

(Z003/Yuniardi)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016