Pontianak (Antara Kalbar) - Seribuan masyarakat Singkawang yang menolak peredaran kalender berisikan logo palu dan arit akan melakukan unjuk rasa di halaman Kantor Wali Kota setempat.

"Kita akan mengerahkan seribu orang untuk melakukan unjuk rasa di halaman Kantor Wali Kota Singkawang. Bagi masyarakat yang cinta dengan Pancasila, mari kita sama-sama meramaikan aksi itu nanti pada hari Kamis," ajak Ketua Pemuda Pancasila Singkawang, M Sumarno, di Singkawang, Selasa.

Menurut Sumarno, banyak yang akan pihaknya sampaikan dalam aksi tersebut. Di antaranya, sebut Sumarno, mengapa logo palu arit itu bisa ada di Singkawang.

Jangan sampai bahu-bahu atau lambang-lambang komunis itu timbul lagi sehingga menimbulkan kebencian masyarakat Indonesia.

"Kita minta kepada pihak kepolisian, untuk mengusut tuntas lambang palu arit itu mengapa bisa ada di Singkawang," kata Sumarno.

Menurutnya, aksi itu juga sudah disampaikannya kepada Kapolres Singkawang bersama Dandim pada acara halal bihalal di Makodim 1202/Singkawang, Selasa pagi.

Kapolres Singkawang, AKBP Sandi Alfadien Mustofa mengatakan, penyampaikan aspirasi sudah diatur dalam undang-undang.

"Kita harapkan dalam penyampaian aspirasi itu nanti tetap dalam koridor hukum, tidak anarkis, namun sampaikan secara santun, dan tidak merugikan warga yang lain," kata Kapolres.

Pihak kepolisian, kata Kapolres, senantiasa akan melakukan pengamanan-pengamanan supaya dalam penyampaian aspirasi itu bisa berjalan dengan tertib.

Apalagi, kasus ini sudah merupakan suatu dinamika yang terjadi di tengah masyarakat.
"Jadi silahkan jika ada masyarakat yang mau menyampaikan aspirasinya terkait kalender berlambang palu arit ini. Karena lambang ini adalah lambang yang dilarang dan tidak dibenarkan untuk beredar di Indonesia," ujarnya.

Pihak kepolisian, kata Kapolres, saat ini sedang memperdalam keberadaan kalender ini.
"Dalam penanganannya, kita perlu analisa yang mendalam. Apapun hasilnya nanti, tetap akan kami sampaikan ke masyarakat," katanya.

Kapolres berharap, masalah ini bisa diselesaikan secara jernih, agar Singkawang tetap kondusif, dan tidak menimbulkan permasalahan-permasalahan lanjutan yang dapat mengganggu masalah Kamtibmas.

Pewarta: Rendra Oxtora dan Rudi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016