Sambas (Antara Kalbar) - Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili mengatakan Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sambas merupakan beranda terdepan dalam mengawal budaya Melayu.

"Oleh karena itu saya minta MABM harus mampu menyibukkan pemuda-pemuda dengan budaya melayu dan perkenalkan hingga keluar negeri," ujarnya saat dihubungi di Sambas usai membuka kegiatan Lokakarya Pembakuan Busa Pengantin dan Pelaminan Melayu Daerah Sambas, Kamis.

Atbah menyambut baik kegiatan budaya yang diselenggarakan MABM bekerja sama dengan Harpi Melati Jakarta, Katalia dan Perempuan Melayu Kabupaten Sambas.

"Adat istiadat budaya Melayu ini sangat identik dengan Islam. Sehingga masyarakat Kabupaten Sambas harus melestarikan budaya melayu," tuturnya.

Dikatakannya MABM juga harus terus mengangkat harkat dan martabat budaya Melayu dengan memperkenalkan adat istiadat budaya ini hingga keluar negeri.

"Jika kita serius, maka budaya luar tidak akan masuk ke daerah kita, dan MABM harus menjadi beranda terdepan mengawal budaya Melayu," kata dia.

Sementara itu Ketua MABM Kabupaten Sambas Subhan Nur dalam menyampaikan pembakuan Lokakarya Pengantin Budaya Melayu Daerah Sambas dan Pelaminan Melayu Daerah Sambas agar budaya melayu tetap lestari serta tidak diambil negara lain.

"Selain itu kegiatan ini juga sebagai hadiah atau kado pemanis bagi Pemkab Sambas dalam memperingati Hari Jadi Kota Sambas ke - 385 dan Hari Ulang Tahun (HUT) Perpindahan Ibu Kota Kabupaten Sambas ke Sambas yang ke-17," kata dia.

Subhan Nur yang juga merupakan anggota DPRD Provinsi Kalbar ini menegaskan, bahwa terlaksananya kegiatan ini berkat kerjasama MABM dengan Harpi Melati, Katalia dan Perempuan Melayu.

"Kita harus tetap bersemangat memperjuangkan adat istiadat Budaya Melayu Sambas, kalau tidak kita siapa lagi, dan ini momentum bagi kita untuk melestarikannya," kata dia.

(KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016