Ketapang (Antara Kalbar) - Cuaca buruk disertai angin kencang dan hujan serta ketinggian gelombang lebih dari dua meter dalam beberapa waktu terakhir melanda wilayah pesisir Kabupaten Ketapang sehingga menyulitkan nelayan untuk melaut.

"Sudah sejak seminggu terakhir nelayan Pulau Sawi Ketapang tidak melaut karena buruknya kondisi cuaca yang sering berubah-ubah," kata Zainal, salah seorang nelayan di Ketapang saat dihubungi di Pontianak, Senin.

Zainal berasal dari Desa Sungai Tengar, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang. Ia mengatakan, saat ini kalau pun ada yang berani melaut untuk mencari ikan, paling jauh hanya sampai 10 mil dari pinggiran pantai.

"Akibatnya hasil tangkapan ikan nelayan jauh menurun drastis yakni sampai 50 persen," kata dia.

Saat ini para nelayan hanya bisa pasrah dan mengisi waktu memperbaiki peralatan tangkap sambil menunggu cuaca membaik.

Sementara itu, di muara perairan Ketapang dan Kayong Utara, juga terlihat banyak kapal yang ditambatkan di dermaga.

Para nakhoda baik kapal barang maupun kapal motor nelayan tidak berani melaut karena cuaca masih belum menentu dengan kondisi angin kencang dan gelombang tinggi.

Nelayan lainnya Alang mengatakan saat ini memang hasil tangkapan ikan para nelayan berkurang. "Faktor cuaca juga menjadi kendala untuk melaut, saat ini banyak para nelayan yang beralih memukat rajungan dengan mengunakan pukat ketam," ujar Alang.

Lebih lanjut Alang mengatakan saat ini musim ikan juga kurang, dan musim rajungan mulai banyak, makanya para nelayan hanya menangkap rajungan dan sesekali memukat ikan itupun hasil tangkapan masih sedikit.

Saat lagi musim ikan dalam sehari melaut dirinya bisa mendapat ikan dengan pukat biasa sekitar 70 kg hingga 80 kg.

"Saat sekarang ini kami para nelayan hanya bisa mendapatkan ikan sekitar 10 hingga 15 kilo saja itupun tergantung cuaca," imbuhnya. 

(T011/E001)

Pewarta: John

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016