Ngabang (Antara Kalbar) –  Data dari Komisi Perlindungan AIDS (KPA) Kabupaten Landak pada tahun 2016 terhitung dari Januari – Juli tercatat sudah delapan orang terserang HIV/AIDS, dua diantaranya masih usia balita.
   
"Perkembangan HIV/AIDS di Landak memang ada tren peningkatan. Untuk tahun 2016 ini saja sudah delapan kasus tercatat. Yang memprihantinkan ada dua bayi sudah terkena penyakit itu. Dua penderita usia balita itu di dua desa yang ada di Kabupaten Landak," ungkap Sekretaris KPA Landak Yohanes Ngalai usai sosialisasi HIV/AIDS di Desa Pawis Hilir Kecamatan Jelimpo, Kamis (28/7).
    
Adapun balita yang terserang HIV/AIDS sudah dilakukan konseling. Di Kabupaten Landak sendiri terdapat tempat pelayanan Voluntary Counseling Test (VCT) HIV/AIDS, jika sebelumnya di Puskesmas Mandor, sejak 2016 ini di RSUD Landak juga tersedia VCT.
   
"Kami di KPA terus melakukan pencegahan penyebaran HIV/AIDS salah satunya melalui penyuluhan dan penyebaran informasi tentang HIV/AIDS kepada masyarakat khususnya kalangan pelajar. Sedangkan instansi teknis juga ada dinas kesehatan, RSUD, bagian perencanaan, pemberdayaan KB dan lainnya," ungkap Ngalai.
   
Sementara itu, Sekretaris KPA Provinsi Kalbar Syarif TotoTaha Alkadri mengatakan, untuk di Kalbar hingga per Desember 2015 pengidap positif HIV sebanyak 5.554 kasus sedangkan stadium AIDS sebanyak 2.632 kasus.
   
"Perkembangan HIV/AIDS memang ibarat gunung es, mungkin banyak juga yang belum terdeteksi dalam perkembanganya. Untuk sementara ini angka tertinggi di dominasi di Kota Pontianak dan Singkawang," ujar Toto.
   
Ia menegaskan, faktor resiko dalam penyebaran virus yang mematikan itu kebanyakan melalui hubungan seks. Pihak KPA dalam hal ini terus melakukan penekanan angka HIV/AIDS di Kalbar dengan melakukan sosialisasi pencegahan kepada masyarakat. "Sedangkan untuk penanggulangan para penderita HIV/AIDS melalui instansi teknis yang ada," kata dia

Pewarta: Kundori

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016