Pontianak (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), membagikan kiat meningkatkan indeks inovasi pemerintah daerah (pemda) ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak.
"Upaya peningkatan inovasi di Pontianak dimulai dengan membangun Klinik Inovasi. Itu pintu masuk agar inovasi-inovasi daerah semakin maksimal," kata Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Pontianak Eko Prihandono saat dihubungi di Landak, Selasa.
Klinik Inovasi Pontianak, kata dia, diperkuat dengan kolaborasi bersama Inkubator Bisnis Teknologi Universitas Tanjungpura (Untan) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas inovasi.
Dua programnya adalah Pontianak Innovators Academy dan Kawan Berinovasi. Program-program tersebut mendukung program akhir yakni memantau dan asistensi sebagai persiapan dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Semua program itu untuk mendukung peningkatan indeks inovasi dan pelayanan publik kepada masyarakat," katanya.
Ia menyampaikan dalam dua tahun terakhir indeks inovasi Kota Pontianak berhasil bertahan di kategori inovatif. Bahkan pada 2023 masuk tiga besar kota se-Kalimantan.
"Tahun ini ditargetkan berada di jajaran kota sangat inovatif. Klinik Inovasi jadi salah satu terobosan yang diambil dan penting," katanya.
Saat ini peningkatan indeks inovasi melalui Klinik Inovasi merupakan aksi perubahan yang digagasnya dalam Diklat Pelatihan Kepemimpinan Administrator 2024. Ia mengembangkan dan memperkuat Klinik Inovasi sehingga modelnya lebih mudah untuk direplikasi daerah lain.
Sementara Plt Kepala Bappeda Landak Ocin mengatakan inovasi merupakan salah satu upaya peningkatan pelayanan publik. Pada 2022 Landak masuk kategori kabupaten kurang inovatif. Namun capaiannya berhasil menjadi kabupaten inovatif pada 2023. Ia ingin Kabupaten Landak meningkatkan kerja sama dengan perangkat daerah lain.
Ocin mengatakan inovasi sangat penting untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan publik. Inovasi yang baik akan berdampak pelayanan yang prima dan akhirnya mampu memberikan kepuasan masyarakat.
"Aksi perubahan ini mudah-mudahan aplikatif dan berdampak pada kemajuan Kota Pontianak, yang dapat juga berimbas pada kabupaten kota lainnya seperti Kabupaten Landak," katanya.