Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Cabang BTN Pontianak Daulat Marpaung mengatakan pada tahun 2016 pertumbuhan KPR untuk rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kalbar mencapai 30 persen dibanding tahun sebelumnya.
 
    "Setiap bulan rata-rata BTN menjual KPR di Kalbar untuk tipe bersubsidi sebanyak 500 unit. Angka ini menjadi yang tertinggi ke lima di Indonesia. Sangat besar kalau melihat jumlah penduduk Kalbar yang lebih sedikit dari provinsi di Pulau Jawa," ujarnya di Pontianak.
    Daulat menjelaskan rumah subsidi yang kebanyakan bertipe 36 menjadi favorit lantaran berbagai insentif yang diberikan oleh pemerintah.

   "BTN sendiri sudah meluncurkan program uang muka KPR hanya 1 persen untuk rumah subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan untuk MBR yang ingin memiliki perumahan, terutama kalangan PNS, TNI, Polri dan peserta BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

    Ia menambahkan selain uang muka terjangkau, pemerintah beberapa waktu lalu juga resmi menurunkan suku bunga dari 7,25 persen menjadi 5 persen. "Untuk 2016, BTN akan melanjutkan program seperti uang muka murah dan bunga terjangkau," katanya.

    Dikatakannya pada 2016, BTN akan lebih menjangkau daerah-daerah yang selama ini belum terlayani. "Banyak potensi dan akan kami optimalkan. Target kami hingga akhir tahun ini ada 7000 KPR yang tersalurkan di Kalbar. Kita meyakini target itu akan tercapai. Pasalnya pemerintah telah memberikan bantuan uang muka sebesar Rp 4 juta untuk rumah subsidi. Belum lagi bunga yang disubsidi plus jangka waktu kredit hingga 20 tahun. Kelebihan dari sisi lainnya yaitu kecepatan pelayanan," kata dia.

    Sementara itu kata Daulat pertumbuhan untuk KPR rumah komersial yang melalui BTN sangat jauh dari harapan. Ia memprediksikan penjualan rumah komersial tahun ini hanya setengahnya saja dibanding angka tahun lalu.

"Saya kira turun sebesar 50 persen dibanding tahun lalu. Banyak konsumen rumah komersial yang memilih untuk membeli rumah yang tipenya lebih rendah, karena daya beli mereka melemah," katanya.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016