Pontianak (Antara Kalbar) - BSS Adventure sebuah komunitas pecinta wisata turut andil mengenalkan sejumlah obyek wisata di Kalimantan Barat, di antaranya obyek wisata yang ada di Kabupaten Bengkayang seperti Riam Manajur.

"Bentuk partisipasi kita bagaimana daerah obyek wisata baru tersebut dikenal orang ramai," ujar Ketua BSS Adventure Jhon saat dihubungi di Bengkayang, Selasa.

Jhon mengatakan beberapa anggota BSS Adventure datang lansung ke lokasi wisata dan mengunggah (upload) ke media sosial (Medsos) dan mengajak orang lain ikut datang ke daerah itu.

"Riam ini masih jarang dikunjungi atau hanya baru beberapa orang karena belum dikenal luas," kata Jhon.

Jhon menjelaskan Riam Manajur merupakan salah satu destinasi wisata air terjun yang terletak di Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, tepatnya di Kecamatan Tujuh Belas, Paket D, Desa Laek dengan titik koordinat 1"00.369` N, 109"46.301" E atau sekitar 226,6 KM dari Kota Pontianak.

"Lokasi ini dapat di tempuh dengan jalur darat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan lama perjalanan dari Kota Pontianak selama kurang lebih 6 jam perjalanan. Setibanya di Desa Laek hanya bisa menggunakan kendaraan roda dua saja untuk melakukan perjalanan," tuturnya.

Ia menambahkan waktu tempuh dari Desa Laek ke lokasi riam sekitar satu jam dengan kondisi track jalan yang licin, menanjak, menurun dan pastinya memberikan sensasi tersendiri apalagi dengan panorama hutan hujan tropis.

"Setelah melakukan tracking menggunakan kendaraan roda dua, perjalanan dapat dilanjutkan dengan jalan kaki. Perlahan namun pasti untuk sampai tepat tujuan yang areanya di dominasi bebatuan dengan elevasi yang datar di hadapan Air terjun manajur ini, sungguh indah ciptaan sang pencipta," sebutnya.

Menurutnya, kondisi Riam Manjur masih sangat alami dengan lingkungan yang masih terjaga dengan baik dan udara yang masih bersih dan segar, terbukti masih banyak terdapat pohon tembawang dan juga masih banyak terdapat flora dan fauna.

"Kami di sana menemukan satwa burung enggang gading yang sangat di lindungi oleh warga Desa Laek. Apabila tiba di Riam Manjur sangat di anjurkan tidak membangun tenda di dekat aliran sungai ataupun di dekat air terjun karena volume air yang dapat berubah secara tiba-tiba di saat yang tidak terduga," katanya.

Sementara itu anggora tim lainnya, Dian Irwanda menambahkan bahwa keindahan tebing-tebing bebatuan acsesoris dari air terjun merupakan pemandangan yang indah mempesona.

"Hutan yang masih hijau, suara-suara hewan yang menyambut pagi serta menghantar tidur pun terlalu sulit untuk di gambarkan dalam kalimat. Tapi yang terpenting warga sekitar yang ramah dan mau menemani kami hinggga sampai ke Riam Manjur merupakan pengalaman berbagi yang tak terlupakan," katanya.

Ia menambhakan kondisi sekitar masih sangat jauh dari "penuh sampah" dan ia berharap siapapun yang akan berkunjung ke sana tetap menjaga kondisi alam yang masih bersih ini dan tetap menjaga keindahan air terjun manajur ini untuk kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Kami mengajak semua pihak untuk juga bersama berteman dengan alam, menghargai alam, dan mencintai alam untuk kehidupan kita mendatang lebih baik," kata dia.



(U.KR-DDI/J008)

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016