Bogor (Antara Kalbar) - Jurnalis CNN Televisi Aditya Heru Wardhana terpilih menggantikan Igg Maha Adi sebagai Direktur Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia atau "The Society of Indonesian Environmental Journalists" (SIEJ) untuk periode 2016-2019.

Pemilihan Aditya pada hari kedua Pertemuan Nasional (Pernas) SIEJ ke-IV di Bogor, Jawa Barat, Selasa, diikuti 38 orang anggota SIEJ dari seluruh Indonesia.

Ketua Panitia Pernas SIEJ Igg Maha Adi yang juga mantan direktur SIEJ periode 2013-2016 mengatakan, pemilihan pemimpin baru menjadi salah satu agenda dalam Pernas selain menggelar diskusi terkait isu-isu terkini tentang lingkungan hidup.

"Pernas selama dua hari ini mengulas berbagai permasalahan lingkungan hidup terkini dan satu agenda penting memilih direktur baru," kata mantan jurnalis Tempo ini.

Aditya mengatakan siap meningkatkan konsolidasi dengan anggota SIEJ di 28 simpul di seluruh nusantara untuk meningkatkan kapasitas anggota dalam peliputan isu-isu lingkungan hidup.

Peningkatan jejaring dengan berbagai lembaga yang sejalan dengan cita-cita SIEJ juga akan ditingkatkan untuk berbagi informasi dan meningkatkan kapasitas anggota SIEJ dalam menjalankan profesinya.

Sebelum memilih direktur baru, peserta mengulas berbagai topik lingkungan antara lain pengelolaan lingkungan hidup Indonesia, tantangan dan usulan jalan keluarnya yang menghadirkan Direktur Walhi Nur Hidayati.

Selanjutkan konservasi yang menyejahterakan yang menghadirkan pembicara dari Conservation International Indonesia.

Dalam Pernas bertema "masyarakat, bisnis dan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan" itu juga mengulas tentang rencana reklamasi Teluk Benoa dari perspektif lingkungan, budaya dan sosial masyarakat Bali.

Organisasi SIEJ didirikan di Tangkahan, Sumatera Utara, pada 2006 oleh sejumlah jurnalis senior antara lain Aristides Katoppo dan Harry Surjadi. Kini tercatat sebanyak 365 jurnalis yang tersebar di seluruh nusantara bergabung dalam SIEJ.

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016