Pontianak (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, mengajak Kementerian Agama (Kemenag) Kalbar untuk bersama-sama mendorong peningkatan status Bandara Supadio Pontianak menjadi embarkasi haji.
"Peningkatan status Bandara Supadio menjadi embarkasi haji akan memberikan kemudahan bagi calon jamaah asal Kalimantan Barat. Seluruh proses keberangkatan, mulai dari manasik hingga penerbangan ke Tanah Suci dapat dilakukan langsung dari Pontianak," kata Harisson saat menghadiri upacara peringatan Hari Amal Bhakti ke-79 Kemenag di halaman Asrama Haji Pontianak, Jumat.
Menurut dia, dengan Bandara Supadio menjadi embarkasi haji maka masyarakat tidak perlu lagi transit di daerah lain. Cukup di Pontianak, menginap di Asrama Haji yang sudah sangat representatif, dan langsung diberangkatkan ke Tanah Suci.
"Ini jauh lebih mudah, cepat, dan nyaman," tuturnya.
Harisson juga meninjau fasilitas Asrama Haji Pontianak yang telah selesai dibangun pada 2024 dan memiliki standar setara hotel bintang tiga. Gedung tersebut dilengkapi fasilitas ramah disabilitas dan siap digunakan untuk mendukung pelayanan calon jamaah haji.
"Kami berharap gedung ini dapat dipelihara dengan baik untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi calon jamaah haji. Jika Menteri Agama berkenan, kami juga berharap gedung megah ini dapat segera diresmikan," katanya.
Dia juga menegaskan peningkatan status Bandara Supadio menjadi embarkasi haji akan mendukung berbagai sektor, termasuk perekonomian dan pariwisata daerah.
"Kami optimistis dengan kebijakan Menteri Perhubungan yang baru, pembukaan jalur penerbangan internasional dari Pontianak bisa segera terwujud. Ini tidak hanya mempermudah proses ibadah haji, tetapi juga menjadi katalisator kemajuan ekonomi Kalimantan Barat," katanya.
Sementara itu, Harisson mengapresiasi komitmen Kemenag Kalbar dalam membangun kerukunan antarumat beragama. Tema peringatan Hari Amal Bhakti tahun ini, Umat Rukun Menuju Indonesia Emas, menurut dia sejalan dengan visi Pemprov Kalbar untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan toleran.
"Keberagaman adalah kekuatan kita. Dengan semangat kebersamaan, kita mampu menciptakan kehidupan bermasyarakat yang lebih baik dan berkontribusi nyata pada pembangunan daerah," kata Harisson.