Mempawah (Antara Kalbar) - Bulan Bahkti KB Kesehatan Bhayangkara 2016 di Kabupaten Mempawah dipusatkan di Kecamatan Anjongan.

Kegiatan Polda Kalbar itu bertujuan mewujudkan keluarga yang sejahtera, dirangkaikan dengan donor darah, Pemasangan alat KB, Pemeriksaan Kesehatan, dan Pasar Murah.

Direktur Binmas Polda Kalbar, Kombes Pol, Hendi Handoko menyatakan kegiatan tak hanya fokus pada KB dan kesehatan namun begaimana menyiapkan generasi berencana, agar kedepan mereka memiliki masa depan yang lebih baik dan berkualitas. 

"Karena permasalahan yang kita hadapai saat ini adalah angka kelahiran yang tinggi, total fertility rate (TFR) 3,1, rata rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita sampai dengan akhir masa reproduksi," jelas Hendi Handoko, Senin (19/09).

Tingginya Angka Kelahiran berdasarkan Kelompok Umur (ASFR) Age Spesific Fertility Rate dari usia 15 – 19 mencapai 104 dari 1000 kelahiran.

Disebabkan masih rendahnya pengguna metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). "Karena, pengguna MKJP hanya sekitar 16,6 persen, yang menjadi peserta KB, setelah memiliki anak diatas dua, dan kegiatan ini satu diantara penanggulangannya" ungkap Hendi Handoko.

Lebih lanjut menurutnya kebijakan ini akan dapat diimplementasikan baik dengan 4 (empat) syarat, yakni sosialisasi, dukungan baik secara legalitas sesuai aturan dan ketentuan hukum maupun secara legitimasi pengakuan masyarakat, adanya sumber daya, baik SDM serta prasarana, termasuk adanya struktur birokrasi.
 
"Ke-4 syarat ini penting. Sedangkan syarat yang ke-4 ini tak perlu diragukan, karena BKKBN maupun polri dan lainnya secara berkelanjutan terus bersinergi," kata Hendi Handoko.

Sekretaris Daerah Kabupaten Mempawah, Mochrizal mengapresiasi pelaksanaan kegiatan bulan bhakti KB kes bhayangkara di Kabupaten Mempawah. Dikatakan tema bulan bhakti tahun ini sangat baik guna meningkatkan kemitraan dalam rangka pencapaian sasaran terwujudnnya generasi berencana menuju Kalbar yang aman dan sejahtera.

Sekda Mochrizal mengungkapkan, mencermati sasaran strategis program kependudukan, keluarga pada renstra 2015 – 2019 tentunya diperlukan kerja keras dan kerja cerdas guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2015 - 2019.

"Melalui forum inilah, kita harus terus berupaya mewujudkan generasi berencana yang aman dan sejahtera," jelas Mochrizal.

Terwujudnya generasi berencana yang aman dan sejahtera haruslah dimulai sejak dini. Dengan direncanakan setiap pasangan muda tentu dapat menyepakati berapa jumlah anak yang diinginkan.

Sebab, besarnya jumlah anggota keluarga akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan keluarga. Karena keluarga kecil lebih mudah dibentuk menjadi keluarga berkualitas, keluarga sejahtera, maju, mandiri dan bertanggung jawab.

Apalagi berbagai isu stategis terkait program kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga, seperti pencapaian angka prevalensi kontrasepsi (CPR) yang belum sesuai harapan, itu yang harus kita dukung dan wujudkan, kata Sekda Mochrizal.

Pewarta: Aris Zaldi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016