Pontianak (ANTARA) - Bermula dari suka atau hobi menggunakan perhiasan emas, Lilyana kemudian tertarik untuk membuka toko perhiasan emas. Bisnis perhiasan emas memang menjanjikan, lantaran harganya yang tinggi dan selalu dibutuhkan masyarakat, terutama ketika hendak melangsungkan pernikahan.
"Kita di sini menjual berbagai model emas perhiasan yang lagi tren," kata Lilyana, perempuan berusia 40 tahun, yang biasa disapa Cece Lilyana.
Toko emas miliknya berlokasi di Jalan Nusa Indah II, Kota Pontianak, Kalimantan Barat sejak tahun 2022. Toko berlabel Infinity Gold ini, biasanya selalu ramai dikunjungi konsumen, dari membeli hingga sekadar melihat-lihat.
"Sekarang nggak terlalu ramai ya, tapi masih bisa oke. Karena, biasa pada bulan-bulan puasa begini memang masih sepi, tapi nanti mendekati Lebaran akan ada peningkatan jumlah pembeli," tutur Cece Lilyana.
Menurut Lilyana, harga emas selalu fluktuatif, tergantung kondisi kondusifitas internasional, kadang naik tinggi, kadang juga melandai. Namun saat ini harga emas berada di kisaran Rp 1,2 jtan per gram. Penyuka perhiasan emas biasanya selain digunakan untuk aksesori penampilan juga digunakan untuk alat investasi, yang bisa dijual cepat atau digadaikan ketika membutuhkan dana mendadak.
Lilyana sendiri mengaku termasuk penyuka emas perhiasan sebagai aksesori penampilan, namun dalam perjalanannya dia kemudian ingin memiliki usaha penjualan emas perhiasan sendiri. Didukung oleh suaminya, Lilyana kemudian membuka toko Infinity Gold.
Untuk semakin mengembangkan usahanya itu, Lilyana kemudian memanfaatkan pinjaman kredit dari Bank Kalbar, yakni KUR (Kredit Usaha Rakyat) sebesar Rp 500 juta.
Produk KUR Bank Kalbar memang memberikan akses keuangan kepada pelaku usaha kecil dan menengah, agar mereka dapat mengembangkan usaha dan memberikan kontribusi kepada perekonomian. Berbagai kemudahan pun diberikan, agar pelaku usaha dapat mengakses KUR dengan cepat.
Lilyana salah seorang pelaku usaha memilih KUR Bank Kalbar, karena bunganya murah dan prosesnya juga tidak berbelit-belit. "KUR ini sangat membantu kami sebagai pelaku usaha, pelayanannya pun baik dan prosesnya tidak terlalu lama," ucapnya.
Dia merasa bersyukur mendapat kucuran kredit dari Bank Kalbar, sehingga dia bisa mengembangkan lagi usaha perhiasan emasnya.
Memilih usaha toko emas bagi Lilyana sangat menjanjikan, karena selain permintaan dan harga jual emas selalu meningkat pada masa-masa tertentu, seperti menjelang Lebaran, keinginan masyarakat untuk memiliki emas juga tinggi, lantaran harga jualnya yang selalu naik dan nilainya tak akan menyusut tiap waktu.
"Keuntungan dalam membuka bisnis toko emas, didapatkan dari selisih atau potongan harga yang diberikan kepada pembeli pada saat ingin menjual kembali emasnya ke toko," kata Lilyana.
Untuk model yang sedang tren saat ini, menurut Lilyana adalah model Rose Gold yang warnanya lebih condong ke merah-merahan, tidak kuning seperti emas pada umumnya. Perhiasan Rose Gold yang tengah digandrungi ini, terdiri dari campuran emas serta perunggu atau emas dan perak. Biasanya komposisi campurannya 75 persen emas kuning dan 25 persen emas perunggu.
Komposisi inilah yang membuat warna emas berbeda, ada yang Rose Gold dengan warna merah yang lebih dominan, ada juga Rose Gold pink. Semakin banyak persentase perunggu di dalamnya, maka semakin merah pula warna perhiasannya.
Disukai banyak orang, karena perhiasan Rose Gold memberikan kesan hangat, feminim dan lembut. Bahkan kaum pria pun banyak yang gemar menggunakan aksesori berbahan Rose Gold ini, lantaran emas berwarna Rose Gold sesuai untuk berbagai jenis warna kulit.
Sebagai penyuka perhiasan emas, Lilyana sangat paham bagaimana memperlakukan perhiasan-perhiasan tersebut agar selalu kinclong. "Kalau mau menyimpan perhiasan emas setelah digunakan, sebaiknya dibersihkan atau dicuci terlebih dahulu menggunakan air panas, dibersihkan dengan sabun cair cuci piring, setelah itu dibilas bersih dan keringkan memakai tisu, baru kemudian disimpan," kata Lilyana.
Lilyana manfaatkan KUR Bank Kalbar buka toko emas
Kamis, 23 Mei 2024 13:28 WIB