Singkawang (Antara Kalbar) - Polres Singkawang mengamankan sebanyak sepuluh anak Punk di sebuah Warnet Jalan Alianyang, karena dinilai telah meresahkan masyarakat.

"Dari sepuluh anak yang diamankan, dua diantaranya wanita dan sisanya laki-laki," kata Kasat Binmas Polres Singkawang, Iptu Azhari, Jumat.

Diamankannya anak-anak Punk ini, berkat adanya laporan dari masyarakat yang merasa terganggu dengan keberadaan anak-anak punk tersebut.

"Sehingga Polres Singkawang pun mengamankan anak-anak punk tersebut," ujarnya.

Kesepuluh anak ini, lanjutnya, akan di data dan lakukan pembinaan oleh Satbinmas Polres Singkawang berkerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Singkawang.

Menurut Azhari, mereka yang diamankan rata-rata masih di usia bangku sekolah. Yang seharusnya mereka menimba ilmu, akan tetapi mereka mengekpresikan diri pada hal yang salah.

"Sangat disayangkan sekali generasi muda kalau kita biarkan seperti ini. Mereka semua masih sangat muda, masih mencari jati diri, dan ingin mendapatkan perhatian sangat manusiawi," ungkapnya.

Untuk itu, dirinya mengimbau kepada orang tua agar selalu memberikan pengawasan terhadap anak-anaknya.

"Menurut saya mereka ini merupakan anak-anak yang kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya, karena pada saat di tanya ada yang bilang orang tuanya sudah tidak ada, ada juga yang bilang orang tuanya sudah cerai," tuturnya.

Menurutnya, anak-anak ini merupakan korban dari kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua.

Disamping itu, dia juga memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah proaktif mau melaporkan kepada pihak kepolisian terkait dengan hal-hal yang dapat mengganggu ketertiban seperti ini.

"Karena sangat membantu sekali tugas-tugas kami selaku anggota Polri, dan kita harapkan tidak ada lagi anak-anak kita yang ikut-ikutan hal seperti ini jadi diharapkan para orang tua agar selalu mengawasi anak-anaknya," katanya.

Sementara salah satu anak Punk yang diamankan mengatakan, bahwa dirinya pergi meninggalkan rumah karena ingin mencari kebebasan.

"Saya pergi dari rumah karena ingin mencari kebebasan," tuturnya. 

(KR-RDO/R021)

Pewarta: Rudi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016