Pontianak (Antara Kalbar) - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek memperingati Hari Rabies Sedunia di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu, karena wilayah ini termasuk dalam daerah dengan kejadian luar biasa rabies.

"Meski sempat dinyatakan bebas rabies pada 2006-2014, ternyata pada 2015 ada lagi kasus rabies di Kalbar," kata Menkes pada peringatan Hari Rabies Sedunia yang jatuh setiap 28 September sesuai pencanangan dari Alliance for Rabies Control.

Menurut Menkes, pertambahan jumlah penduduk yang pesat memiliki dampak negatif terhadap penularan penyakit. Beberapa penyakit menular mengancam masyarakat seperti rabies, zika, dan tubercolusis.

Nila mengatakan demikian halnya penyakit tidak menular juga berpotensi menyerang masyarakat yang menerapkan gaya hidup tidak sehat seperti penyakit jantung dan diabetes.

Terkait rabies, Menkes mengajak masyarakat berhati-hati saat berinteraksi dengan hewan. Terlebih hewan pada dasarnya memiliki tingkat kebersihan yang kurang atau berbeda dengan manusia.

Menurut dia, rabies menjadi penyakit menular yang bisa mengancam masyarakat kapan saja apalagi jika banyak hewan yang terjangkiti virus rabies.

Dalam proses pencegahan penyebaran rabies, kata dia, pemerintah melakukan vaksinasi terhadap manusia dan hewan.

Dia mengatakan Kementerian Kesehatan bertanggung jawab memvaksin manusia sementara Kementerian Pertanian mengebalkan hewan. Dalam prosesnya, dua kementerian yang bekerja sama dengan pemerintah daerah melakukan tanggung jawabnya menanggulangi rabies di sejumlah daerah.

Nila mengatakan beberapa daerah yang ditemukan banyak kasus Rabies seperti Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Barat. 

(A061/N. Yuliastuti)

Pewarta: Anom Prihantoro

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016