Ngabang (Antara Kalbar) - Gubernur Kalbar Cornelis mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bersama-sama memberikan penjelasan kepada masyarakat agar datang ke TPS untuk memberikan hak suaranya Pilkada Landak dan Kota Singkawang pada 15 Februari 2017.
"Karena kalau pemilihan kepala daerah lancar dan aman maka akan ada pemimpin baru sehingga tidak terjadi kekosongan pemerintahan. Jangan sampai terjadi kekosongan pemerintahan karena akan menghambat pelayanan publik," ujar Cornelis.
Di Kabupaten Landak, seperti diungkapkan Orang nomor satu di Kalbar itu, Pilkada hanya ada satu pasang.
"Saya dapat informasi intelijen, diduga banyak aparatur pemerintah Kabupaten Landak kampanye gerakan untuk memilih kotak kosong (PKK)," ujarnya.
Cornelis menegaskan, ASN dibentuk oleh negara untuk menjalankan roda pemerintahan. Tugas utama membantu pelayanan juga alat pemersatu bangsa yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
"Jadi jangan membuat rasa permusuhan dan kebencian, karena secara Undang-Undang Pilkada maupun UUD 1945 pasangan tunggal tidak diharamkan," ujarnya.
Menurut Cornelis, KPU dan pemerintah sudah memberikan peluang untuk perorangan maupun partai Politik.
"Mari bersama-sama pada pilkada di Singkawang dan Landak untuk memberi informasi kepada masyarakat agar datang dan memberikan hak suaranya di TPS," ajak mantan Bupati Landak itu.
Seperti diketahui, pada Pilkada Landak 2017 dipastikan hanya ada satu pasangan calon atau calon tunggal yakni Karolin Margret Natasa dan Herculanus Heriadi yang diusung 8 partai politik, PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, PKB dan Partai Hanura.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Karena kalau pemilihan kepala daerah lancar dan aman maka akan ada pemimpin baru sehingga tidak terjadi kekosongan pemerintahan. Jangan sampai terjadi kekosongan pemerintahan karena akan menghambat pelayanan publik," ujar Cornelis.
Di Kabupaten Landak, seperti diungkapkan Orang nomor satu di Kalbar itu, Pilkada hanya ada satu pasang.
"Saya dapat informasi intelijen, diduga banyak aparatur pemerintah Kabupaten Landak kampanye gerakan untuk memilih kotak kosong (PKK)," ujarnya.
Cornelis menegaskan, ASN dibentuk oleh negara untuk menjalankan roda pemerintahan. Tugas utama membantu pelayanan juga alat pemersatu bangsa yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
"Jadi jangan membuat rasa permusuhan dan kebencian, karena secara Undang-Undang Pilkada maupun UUD 1945 pasangan tunggal tidak diharamkan," ujarnya.
Menurut Cornelis, KPU dan pemerintah sudah memberikan peluang untuk perorangan maupun partai Politik.
"Mari bersama-sama pada pilkada di Singkawang dan Landak untuk memberi informasi kepada masyarakat agar datang dan memberikan hak suaranya di TPS," ajak mantan Bupati Landak itu.
Seperti diketahui, pada Pilkada Landak 2017 dipastikan hanya ada satu pasangan calon atau calon tunggal yakni Karolin Margret Natasa dan Herculanus Heriadi yang diusung 8 partai politik, PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, PKB dan Partai Hanura.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016