Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menargetkan akan menekan angka kemiskinan hingga di angka 4,5 persen, dari saat ini sebesar 5,8 persen.
"Target menekan angka kemiskinan tersebut sudah kami masukkan dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2015-2019," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan, penekanan angka kemiskinan hingga diangka 4,5 persen juga difokuskan pada kualitasnya, dan tidak hanya semata-mata mengurangi angka kemiskinan tersebut, sehingga secara bertahap bisa berkurang.
Berdasarkan data Pemkot Pontianak, mencatat, penduduk miskin Kota Pontianak, saat ini masih sebanyak 15.279 kepala keluarga dari rentang hampir miskin hingga sangat miskin, kata Edi.
Ia menambahkan, dalam melakukan upaya menekan angka kemiskinan tersebut pihaknya telah melakukan sejumlah strategi, seperti menciptakan iklim kepercayaan investasi yang tinggi, sehingga para investor tidak perlu kuatir untuk berinvestasi di Pontianak.
"Dengan begitu, maka berimbas pada geliat ekonomi dan terciptanya lapangan pekerjaan. Mulai dari mempermudah perizinan investasi, hingga menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik," ungkapnya.
Selain itu, dalam bidang pendidikan, Pemkot sudah memberi subsidi pendidikan, meningkatkan infrastruktur sekolah, menambah pendidikan karakter berbasis agamis, serta meningkatkan kompetensi guru, ujarnya.
Sementara itu pada bidang kesehatan, Pemkot Pontianak juga sudah membangun RSUD standar tipe C, yang dilengkapi dengan 17 dokter spesialis, serta puskesmas juga sudah memberi pelayanan ekstra dalam meningkatkan pelayanan kesehatan pada pasiennya.
"Kami juga telah melakukan rehabilitasi terhadap ribuan rumah tidak layak huni, bantuan sanitasi, air bersih. Itulah cara kami mengintervensi penduduk miskin supaya lebih fokus bekerja dan paling penting anak bisa sekolah tinggi dan nanti bisa mengubah, mengangkat keluarga yang miskin tadi," kata Wakil Wali Kota Pontianak tersebut.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016