Pontianak (Antara Kalbar) - Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman memastikan program mina padi yang diterapkan di kabupaten Landak, Kalimantan Barat, bisa menggandakan keuntungan petani disana.

"Teknologi mina padi adalah keuntungan ganda, karena modal Rp600 ribu, petani bisa mendapatkan penghasilan Rp24 juta. Belum lagi hasil padi yang ditanam dengan teknologi haszton, dan sayur-sayuran yang ditanam di pematang sawah akan mendapat keuntungan sendiri," kata Amran saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Landak, Kalbar, Sabtu.

Pada kunjungan kerja tersebut, dirinya bersama Gubernur Kalbar Cornelis , Anggota DPR RI dr Karolin Margret Natasa, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar Frederika Cornelis dan Pj Bupati Landak Jakius Sinyor juga melepaskan bibit nila disekitar percetakan sawah.

Dia mengatakan dirinya akan mendorong Kalimantan Barat untuk menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang mandiri pangan dan bisa menjadi pengekspor bahan pangan terutama beras.

Karena, menurutnya, Kalimantan Barat memiliki wilayah luas untuk lahan pertanian, serta tahun 2015 sudah surplus 300 ribu ton beras.

"Kita dorong Kalbar mandiri pangan dan menjadi salah satu sentra ekspor pangan ke negara tetangga Malaysia, kita ingin swasembada pangan di Kalbar," tuturnya.

Pada kesempatan itu juga dirinya memberikan bantuan 10 handtraktor kepada kelompok tani setempat, ada juga bibit jagung untuk Kabupaten Landak.

Tidak tanggung-tanggung dalam tempo seminggu ke depan handtraktor ditargetkan Amran sudah berada di Landak.

Untuk mencapai target Kalbar mandiri pangan, Amran mengungkapkan akan memperluas lahan pertanian dan membantu bibit serta pemberdayaan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA).

"Target Lahan pertanian minimal 5.000 hektare, tahun lalu kurang karena permasalahan area hutan, tapi kita sudah telpon menteri kehutanan Insya Allah bisa dikabulkan alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian," katanya.

Amran juga memuji tanam padi dengan teknologi hazton yang ditemukan pemerintah provinsi Kalbar, dirinya mengakui hazton sudah menasional, karena teknik tanamnya mencapai 20 bibit jadi sulit diserang hama. Metode hazton juga sudah diujicoba di Jawa Barat dan Jawa tengah, dan hasilnya meningkat 400 persen.

"Kita harus bahu membahu meningkatkan produksi pangan, karena perbatasan sangat jelas pasarannya," kata Amran.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, mendorong agar masyarakat Kalimantan Barat tidak minder jadi petani, bahkan dirinya mengusulkan agar di daerah yang penduduknya jarang seperti Kalbar, agar boleh memiliki sertifikat kepemilikan tanah sampai 10 ribu hektare lahan pertanian seperti di New Zealand.

Dengan demikian, menurutnya, maka petani bisa memiliki modal lebih besar dan petani bisa mandiri.

"Kita harap petani bisa mandiri dan bisa makan dari hasil tanah sendiri, jangan minder jadi petani, harapan ada, pasar jelas, dan jadi petani juga harus berorganisasi agar ada jaringan," kata Cornelis.

(KR-RDO/R010)

Pewarta: Rendra oktora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016