Mempawah (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Mempawah siap mendukung pemerintah pusat dalam memajukan sektor kepariwisataan nusantara dimana target kunjungan wisatawan asing ke Indonesia pada tahun 2019 mencapai 20 juta orang.
    "Kita tinggal eksekusi kalau memang dianggap pantas. Apalagi dampak ikutannya sudah pasti akan menjadi nilai tambah. Ekonomi pasti akan bergerak melalui sektor ini. Tapi harus ada komitmen bersama. Secara teknis kita tinggal melaksanakan program kerja sesuai perencanaan dan ketersediaan anggaran yang mendukung," ujar Suharjo Lie.
    Salah satu yang menjadi unggulan adalah pelaksanaan event Robo-robo yang dijadwalkan berlangsung pada 30 November mendatang.
    Suharjo Lie menerangkan even robo-robo merupakan tradisi napak tilas kedatangan Opu Daeng Menambon beberapa abad silam ke bumi Galaherang, tepatnya di Kuala Mempawah. Kedatangan pendiri Panembahan Mempawah itu bertepatan dengan hari Rabu terakhir, bulan Safar kalender Hijriyah.  
    "Tahun ini kita ingin jalan masuk hingga ke tempat acara tertib, aman dan lancar. Panitia lokal diberikan kesempatan menyelenggarakan kegiatan selama satu bulan, sementara panitia Keraton Mempawah seperti biasa akan menyelenggarakan ritual kerajaan. Sementara kegiatan seremonialnya tahun ini akan kita pusatkan di dermaga paling ujung muara kuala Mempawah," jelas Suharjo Lie.
   Mengenai rencana Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI yang mencetuskan diselenggarakannya Karnaval Kerajaan Nusantara di Kabupaten Mempawah sejak tahun lalu, Suharjo Lie menerangkan wacana Dirjen kebudayaan RI, Kacung Marijan yang semula menginisiasikan kegiatan tersebut dengan seminar budaya raja raja nusantara, hingga kini yang direalisasikan justru pemugaran lingkungan makam Opu Daeng Menambon.
    "Jadi secara teknis kita tinggal menindaklanjuti berbagai kebijakan yang sudah ada sesuai tupoksi," kata dia.
    Lebih lanjut Suharjo Lie menerangkan guna mendukung akses informasi di Kabupaten Mempawah, kini Dishubbudpar telah memiliki fasilitas 6 (enam) laptop bantuan kementerian Kominfo RI. Namun, semua pembiayaan operasional ditanggung pemerintah daerah. Fasilitas tersebut dapat diefektif semua pihak yang berkepentingan, sekaligus dijadikan media centre.
    "Kita siapkan jaringan wifi, koneksi internet kecepatan data standar. Karena telekomunikasi ini kan hak warga negara juga. Jadi memang harus difasilitasi pemerintah. Kita ingin Mempawah nantinya juga menjadi salah satu daerah yang menyandang kota smart city seperti kota-kota lainnya di Indonesia," ujarnya.
    Bantuan Kominfo yang dioperasionalkan pemerintah daerah Kabupaten Mempawah di pos Dishubbudpar  itu berupa 6 (enam) unit komputer monitor LED berikut perangkat lunak dan perangkat keras, instalasi, termasuk fasilitas koneksi internet wifi.
    Bantuan itu dapat dimanfaatkan atau dipergunakan semua pihak guna akses keterbukaan informasi publik yang  diolah atau siap dipublish dengan cepat, tanpa terkendala gangguan jaringan internet. Bahkan, rencananya Dishubbudpar Kabupaten Mempawah itu akan mengoptimalkan fasilitas yang ada dengan menyiapkan operator khusus, reporter, fotographer dan tim media centre yang akan diefektifkan tahun 2017 mendatang, setelah SOPD baru diberlakukan.

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016