Pontianak  (Antara Kalbar) - Forum Indonesia Menulis (FIM) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pontianak, meraih rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) kategori penulisan buku serentak sebanyak 117 buku dari 117 penulis selama 77 hari.

"Alhamdulillah, akhirnya kami bisa meraih rekor MURI untuk kategori penulisan buku serentak kerja sama dengan penulis-penulis dan mahasiswa Kalbar, yang didukung oleh Pemkot Pontianak," kata Direktur Forum Penulis Fakhrul Arrazi seusai menerima piagam MURI di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan, suksesnya pencetakan rekor MURI tersebut tidak terlepas dari kerja sama semua pihak. "Kami berharap dengan adanya rekor MURI ini, maka bisa memberikan motivasi kepada anak-anak muda untuk berprestasi dibidang apa saja, termasuk dalam menulis buku," ujarnya.

Fakhrul berharap, kualitas buku yang ia dan teman-temannya hasilnya bisa bersaing, sehingga cetakan buku tersebut bisa dijual di pasar seluruh Indonesia.

Dalam hal ini, pihaknya sudah bekerja sama dengan para distributor untuk mencetak banyak karya buku yang dihasilkan tersebut, katanya.

Sementara itu, Wakil Direktur MURI, Osmar Semesta Susilo menyatakan, piagam penghargaan diberikan kepada FIM dan Pemkot Pontianak untuk peluncuran perdana sebanyak 117 buku, dan 117 penulis yang pertama kali di Indonesia.

Ia menyatakan bangga terhadap anak-anak muda Kota Pontianak dan Indonesia umumnya yang bisa menghasilkan sebuah buku di usia muda, karena semakin banyak seseorang membaca buku, maka masa depannya akan semakin cerah.

"Kami berharap, para penulis muda tersebut tidak cukup hanya sampai di sini saja, tetapi bisa mengikuti jejak para penulis buku legendaris Indonesia sebelumnya," katanya.

Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, kebanggaanya atas prestasi anak-anak muda Pontianak tersebut, dan semua pihak tentunya juga harus bangga atas prestasi tersebut.

"Ini merupakan suatu prestasi yang membanggakan, karena dalam waktu 77 hari, sebanyak 117 penulis bisa menghasilkan 117 buku, sehingga telah mencetak rekor MURI," ungkapnya.

Edi menambahkan, dari segi kualitas buku dan isinya, juga sudah cukup baik, hanya perlu peningkatan dari segi tutur bahasa, agar membangkitkan minat orang untuk membaca karya buku tersebut.

Ia berharap, karya buku tersebut dikelola lagi dengan pemasaran yang baik, sehingga bisa dijual di toko-toko buku dan mampu bersaing dengan buku-buku dari luar Kalbar.

"Kami yakin dengan rekor MURI ini, dari 117 penulis muda tersebut, akan lahir penulis yang bisa mendunia, sehingga bisa mengharumkan nama baik daerahnya," kata Edi.

Dalam kesempatan itu, dia menambahkan, guna menambah minat anak muda untuk membaca buku, Pemkot sudah mendirikan perpustakaan, baik dalam bentuk digital maupun buku-buku di taman-taman kota.

(U.A057/D016)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016