Pontianak  (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menargetkan daerah itu bebas dari berbagai penyakit hewan menular pada 2017 mendatang.

"Saat ini kami dari dinas peternakan dan kesehatan hewan bersama Dinas Kesehatan Kalbar telah membuat beberapa skala prioritas untuk tahun 2017 mendatang, diantaranya dengan tetap mempertahankan Kalbar agar terbebas dari penyakit hewan menular," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Abdul Manaf Mustafa di Pontianak, Kamis.

Dia menyebutkan, penyakit hewan menular yang dimaksud diantaranya flu burung, dimana saat ini Kalbar menyandang status bebas flu burung. Dia berharap status serupa tetap bertahan di tahun 2017.

Kemudian ia juga berharap di tahun depan Kalbar bisa mengendalikan kasus gigitan anjing rabies, dengan target Kalbar bebas rabies dapat kembali diraih.

"Harapan kami tahun depan rabies dapat terkendali," tuturnya.

Skala prioritas selanjutnya, sambung Manaf membebaskan Kalbar dari penyakit hewan menular hog holera atau penyakit sampar pada babi. Penyakit ini disebabkan oleh virus hog cholera dan sifatnya akut.

"Penyakit ini ditandai dengan kematian secara tiba-tiba serta menyerang pernapasan dan pencernaan," tuturnya.

Dia menjelaskan, penyakit itu mudah menulai melalui kontak langsung dan tidak langsung. Penularannya pun bisa melalui paan, air minum, alat-alat yang tercemari virus, serangga atau ternak-ternak lainnya. Buruknya sanitasi dan kebersihan juga bisa menyebabkan ternak babi terserang virus ini.

Evaluasi ini dilakukan untuk melihat berapa jumlah kasus, lokasi kejadian, upaya penanganan dan kendala yang dihadapi. "Ini menjadi langkah untuk penyusunan program kesehatan hewan 2017, makanya kita menggelar pertemuan dengan dinas terkait se-Kalbar," katanya.

Manaf menambahkan, Dinas kesehatan hewan sudah melakukan vaksin selama empat tahun terakhir. Hasil yang diperoleh tidak adanya kasus ini dalam dua tahun terakhir.

"Saya berharap tahun 2017 Kalbar bisa bebas dari penyakit ini," katanya.

(U.KR-RDO/R021)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016