Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Polda Kalbar Irjen (Pol) Musyafak mengajak semua elemen masyarakat untuk "perangi" peredaran narkoba di Kalbar, agar tidak merusak generasi penerus bangsa.

"Terungkapnya, peredaran narkoba dari Kalbar ke luar pulau, rata-rata berasal dari negara tetangga kita, Malaysia, sehingga harus dicegah dan diperangi bersama-sama," kata Musyafak di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan, Kalbar termasuk daerah rawan, karena berbatasan langsung dengan negara tetangga, baik darat dan lautan.

"Kita lintasan peredaran narkoba, sehingga harus diperangi oleh semua masyarakat, karena tidak hanya merusak kita, tetapi generasi penerus bangsa," katanya.

Narkoba jenis sabu-sabu yang lewat Kalbar adalah jenis kristal atau yang termahal sehingga menjadi keprihatinan bersama, katanya.

"Yang tertangkap mungkin yang kecil-kecil saja, sementara yang besar mungkin lebih banyak, karena ada 56 jalur tikus yang menghubungkan Kalbar-Sarawak, Malaysia yang bisa dilewati truk sehingga rawan tindakan ilegal, termasuk masuknya narkotika berbagai jenis," katanya.

Menurut Musyafak, sepanjang tahun 2016, pihaknya sudah mengamankan sebanya 80 kilogram narkotika dalam bentuk sabu-sabu.

"Kalau dihitung dengan nilai uang, sudah berapa ratus miliar yang dihabiskan percuma untuk barang haram itu, dan itu hanya sabu, kemudian dengan ganja, happy five sekitar 70 ribuan tapi ini bukan nilai harganya tapi dampak dari pengguna dan pemakai barang itu akan membuat rusak generasi kita semua," ujarnya.

"Narkoba merupakan salah satu kejahatan lintas negara atau transnational crime yang paling mengkhawatirkan, narkoba adalah musuh kita bersama, sehinga harus diperangi secara bersama," katanya.


Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016