Pontianak (Antara Kalbar) - Sebanyak sepuluh Aparatur Negeri Sipil (ASN) lingkungan pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menerima lencana Korpri Emas dari pemerintah setempat pada peringatan HUT Korpri ke-45 tahun ini.

"Pada upacara peringatan Korpri ini, pemerintah Kalbar memberikan lencana Korpri Emas kepada 10 Aparatur Sipil Negara (ASN). Pemberian sebagai tanda kehormatan untuk abdi negara itu didominasi pejabat esselon II," kata M Zeet di Pontianak, Selasa.

Pada kesmepatan itu, M Zeet menyatakan ada hal yang harus diperhatikan ASN selama mengabdi. Pertama tidak terlibat dalam politik praktis dan ikut berperan memberantas pungutan liar di tubuh pemerintah. Karena itu ia menilai ada yang salah dalam diri ASN jika masih terlibat pada kedua hal itu.

Menurut M Zeet sebagaimana amanat Presiden dalam HUT KORPRI sebagai abdi negara ASN tidak boleh banyak bicara, melainkan harus segera bekerja, melayani rakyat dan mengimplementasikan program pemerintah.

Karena itu ia meminta agar ASN lebih meningkatkan lagi produktivitas kerjanya. Namun dari sisi kedisiplinan ia menilai secara umum sudah sangat baik.

"Untuk disiplin sudah 90 persen, baik apel pagi maupun siang dilasanakan. Cuma biasanya habis libur panjang masih ada yang malas. Masih ada ASN yang suka terlambat masuk kerja," tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris KORPRI Kalbar Gusti Yusri menjelaskan, penghargaan Korpri emas itu diberikan karena ASN dianggap mampu membina jajarannya di lingkup kerjanya.

"Tentu ada pegawai yang kurang berprestasi. Lalu pimpinan membina sehingga pegawai berprestasi. Kinerjanya yang rendah menjadi lebih baik," tutur Gusti.

ASN penerima lencana KORPRI emas, TTA. Nyarong mengaku senang. Ia banga karena dianggap layak serta mampu melakukan pembinaan kepada stafnya.

"Semoga bisa terus berkarya karena ini sebagai kehormatan bagi saya. Ini satu kehormatan buat saya," kata pria yang juga menjabat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar itu.***4***


Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016