Pontianak (Antara Kalbar) - Meski sehari-hari berurusan dengan kegiatan pertahanan dan keamanan, bukan berarti abai dengan isu-isu sosial dan kesehatan. Seperti di Pangkalan Udara Singkawang II yang terletak di Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
   
Bertepatan dengan Hari AIDS Sedunia yang jatuh setiap tanggal 1 Desember, Pangkalan Udara Singkawang II menggelar sosialisasi tentang penyakit menular tersebut.
   
Komandan Pangkalan Udara Singkawang II, Letkol Pnb Sumantri Hidayat menuturkan, digelarnya sosialisasi HIV/AIDS merupakan bentuk kerja sama antara Lanud dan Puskemas Sanggau Ledo.
   
"Tujuannya untuk memberikan pencerahan dan pemahaman mengenai HIV/AIDS kepada anggota yang berkeluarga  maupun  yang masih sendiri, supaya bisa dapat menghindari penyakit yang berbahaya," kata alumni Akademi Angkatan Udara tahun 1996 ini.
   
Hadir dalam sosialisasi  itu, seluruh anggota dan keluarga besar Lanud Singkawang II.  Termasuk Ketua PIA AG Cab 18/D 1 Lanud Singkawang II Ny Maya Sumantri Hidayat beserta pengurus Pia Lanud Singkawang II, di Balai Prajurit Danu Setiawan Lanud Singkawang II.
   
Mengutip penjelasan dr Dian Yosie Monica, dari Puskemas Sanggau Ledo, Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.     Penularan virus HIV dapat terjadi melalui hubungan intim, transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
   
Sementara, HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. "Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik. Maka diperlukan penanganan secara  benar itu dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan," ujar dia.
   
Ia berharap, seluruh anggota dan keluarga besar Pangkalan Udara Singkawang II memahami dan menyadari ancaman dari HIV/AIDS.
   
Pangkalan Udara Singkawang II merupakan satu dari sisa pangkalan yang dibangun di masa penjajahan Belanda, tahun 1937 dan dijadikan basis operasi milik Belanda, untuk memperkokoh kedudukannya di tanah Kalimantan dengan panjang landasan 900 meter dan lebar 30 meter. Belanda membangunnya untuk menghadapi invasi Jepang. Namun Jepang berhasil menghancurkan pangkalan tersebut.
  
Pangkalan Udara Singkawang II juga pernah diserang oleh Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS) dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (PARAKU) pada tahun 1967. Saat ini landasan Lanud Singkawang II sudah tidak ada lagi pesawat yang landing. Seingat Sumantri, terakhir tahun 1990 masih ada pesawat patroli perbatasan yang landing dan take off dari runway. Sekarang, sudah tidak ada lagi. Mungkin karena butuh landasan lebih panjang.

*Kapentak Lanud Singkawang II

Pewarta: Letda Semadi*

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016