Singkawang (Antara Kalbar) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Singkawang, Burhanudin mengatakan, banyak infrastruktur jalan yang rusak pascabanjir yang melanda di kota itu beberapa waktu lalu.
"Secara nyata yang kita lihat banyak infrastruktur jalan yang rusak pascabanjir kemarin," kata Burhanudin, di Singkawang, Jumat.
Di antaranya, sebut Burhanudin, Jalan Pasar Baru, Jalan Kalimantan, Jalan Semai, dan Semelagi Kecil. "Yang jelas semua jalan yang menjadi titik-titik banjir," tuturnya.
Menurut Burhanudin, kerusakan itu dikarenakan tekanan air yang kuat lantaran banjir yang lumayan dalam. "Sehingga untuk pascabanjir tahun ini, diprediksikan Singkawang mengalami kerugian sebesar Rp5 miliar secara fisik," ujarnya.
Menyikapi hal itu, lanjutnya, BPBD Singkawang sudah melakukan upaya berupa usulan bantuan ke BNPB pusat mengenai rehab rekon.
Karena dana APBN yang tersedia di pusat itu jelas tersedia, namun BPBD Singkawang harus memberikan alasan/argumentasi/dokumentasi maupun proposal.
Menurutnya, segala yang dibutuhkan sudah tersedia. Tinggal bagaimana pihaknya melakukan pendekatan dengan pemerintah pusat agar rehab rekon yang diusulkan bisa direalisasikan pemerintah pusat.
"Mengingat anggaran yang dimiliki Singkawang sangat terbatas, sehingga kita berharap bantuan dari anggaran pusat untuk rehab rekon pasca banjir," katanya.
Burhanudin merincikan, beberapa item yang diusulkan ke dalam rehab rekon itu, antara lain, perbaikan jalan, perbaikan jembatan, pembuatan drainase, perbaikan tanggul di Semelagi Kecil yang jebol, dan normalisasi sungai.
"Semuanya kerusakan yang berbentuk fisik pasca bencana alam salah satunya banjir," kata Burhanudin.
Secara keseluruhan, tuturnya, anggaran yang diusulkan BPBD ke BNPB untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp16 miliar.
"Mudah-mudahan anggaran yang sudah diusulkan ini segera direalisasikan pusat untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak pascabanjir," katanya.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Secara nyata yang kita lihat banyak infrastruktur jalan yang rusak pascabanjir kemarin," kata Burhanudin, di Singkawang, Jumat.
Di antaranya, sebut Burhanudin, Jalan Pasar Baru, Jalan Kalimantan, Jalan Semai, dan Semelagi Kecil. "Yang jelas semua jalan yang menjadi titik-titik banjir," tuturnya.
Menurut Burhanudin, kerusakan itu dikarenakan tekanan air yang kuat lantaran banjir yang lumayan dalam. "Sehingga untuk pascabanjir tahun ini, diprediksikan Singkawang mengalami kerugian sebesar Rp5 miliar secara fisik," ujarnya.
Menyikapi hal itu, lanjutnya, BPBD Singkawang sudah melakukan upaya berupa usulan bantuan ke BNPB pusat mengenai rehab rekon.
Karena dana APBN yang tersedia di pusat itu jelas tersedia, namun BPBD Singkawang harus memberikan alasan/argumentasi/dokumentasi maupun proposal.
Menurutnya, segala yang dibutuhkan sudah tersedia. Tinggal bagaimana pihaknya melakukan pendekatan dengan pemerintah pusat agar rehab rekon yang diusulkan bisa direalisasikan pemerintah pusat.
"Mengingat anggaran yang dimiliki Singkawang sangat terbatas, sehingga kita berharap bantuan dari anggaran pusat untuk rehab rekon pasca banjir," katanya.
Burhanudin merincikan, beberapa item yang diusulkan ke dalam rehab rekon itu, antara lain, perbaikan jalan, perbaikan jembatan, pembuatan drainase, perbaikan tanggul di Semelagi Kecil yang jebol, dan normalisasi sungai.
"Semuanya kerusakan yang berbentuk fisik pasca bencana alam salah satunya banjir," kata Burhanudin.
Secara keseluruhan, tuturnya, anggaran yang diusulkan BPBD ke BNPB untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp16 miliar.
"Mudah-mudahan anggaran yang sudah diusulkan ini segera direalisasikan pusat untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak pascabanjir," katanya.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016