Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Johan berharap Kantor Berita Antara menjadi barometer kebenaran informasi di tengah beragam pemberitaan, baik di media massa maupun media sosial.

    "Gelombang informasi di Indonesia saat ini dalam kondisi bahaya, tidak jelas lagi benar apa tidaknya. Antara harus menjadi barometer kebenaran," kata Daniel Johan di Jakarta, Selasa.

    Ia melanjutkan, sebagai kantor berita, Antara adalah suaranya Indonesia. "Antara corong Indonesia apa adanya," kata Daniel yang juga anggota DPR RI daerah pemilihan Kalbar itu.

    Dengan jumlah biro yang tersebar di seluruh provinsi serta di beberapa kota di luar negeri, ia berharap Antara dapat menjadi sumber berita yang terpercaya dan tercepat.

    Ia juga menyarankan, agar Antara terus berbenah, termasuk portal yang dimiliki. "Tampil lebih muda dan progresif," ucap Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini.

    Ia pun mengucapkan selamat HUT ke-79 Perum LKBN Antara sebagai kantor berita Republik Indonesia.

    Naamloze Vennootschap (NV) Kantor Berita Antara didirikan pada tanggal 13 Desember 1937 oleh A.M. Sipahoetar, Mr. Soemanang, Adam Malik dan Pandoe Kartawigoena, saat semangat kemerdekaan nasional digerakkan oleh para pemuda pejuang. Sebagai Direktur pertama pada waktu itu adalah Mr. Soemanang danAdam Malik sebagai Redaktur (wartawan muda, usia 17 tahun pada waktu itu) merangkap Wakil Direktur; Pandoe Kartawigoena sebagai Administratur serta dibantu wartawan A.M. Sipahutar. Adapun kantor KB Antara terletak di Buiten Tigerstraat 30 (sekarang J. Pinangsia 70 Jakarta Kota).

    Pada tahun 1941, jabatan Direktur oleh Mr. Sumanang diserahkan kepada Sugondo Djojopuspito (mantan mahasiswa RH usia 36 th pada waktu itu, kawan Soemanang yang juga mantan mahasiswa RH, yang bekerja di Biro Statistik), sedangkan jabatan Redaktur tetap pada Adam Malik yang merangkap sebagai Wakil Direktur.

    Kemudian Kantor Berita Antara tahun 1942 pindah ke Noord Postweg 53 Paser Baroe (sekarang Jln. Pos Utara No. 53 Pasar Baru) bersama dengan Kantor Berita Domei, dan Soegondo pindah bekerja di Kantor Shihabu, sedangkan Adam Malik dan AM Sipahutar tetap menjadi pegawai Domei.

    Pada tahun 1962, Antara resmi menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional yang berada langsung di bawah Presiden Republik Indonesia. Lembaga Kantor Berita Nasional Antara atau disingkat LKBN Antara merupakan kantor berita terbesar di Indonesia, yang sifatnya semi-pemerintah, walaupun ketika pertama kali didirikan oleh para wartawan nasionalis pada masa penjajahan Belanda sebelum PD II sepenuhnya merupakan usaha swasta.

    Agar dapat memanfaatkan berbagai peluang bisnis dan untuk menghadapi tantangan konvergensi media sekaligus dapat mengemban tugas pencerdasan bangsa, maka Pemerintah dibawah kepemimpinan H. Susilo Bambang Yudhoyono mengubah status LKBN ANTARA menjadi Perusahaan Umum (Perum) pada tanggal 18 Juli 2007 melalui PP 40/2007.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016