Mempawah (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Mempawah menegaskan ancaman terhadap kedaulatan dan kelangsungan hidup negara pada era globalisasi saat ini kian kompleks dan multidimensi.

Ancaman tersebut berada pada semua aspek kehidupan masyarakat, baik dari aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi informasi, pertahanan dan keamanan.

Karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi juga memiliki kesadaran bela negara.

"Punya kualitas sikap mental dan perilaku cinta tanah air serta rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Kualitas inilah yang menjadi modal sosial sekaligus soft power bagi negara dalam menjamin kelangsungan hidup dengan mempertimbangkan kepentingan nasionalnya" kata Wakil bupati Gusti Ramlana di Mempawah, mengutip sambutan tertulis Presiden RI Joko Widodo.

Gusti Ramlana mengatakan Hari Bela Negara menjadi momentum mengingatkan seluruh anak bangsa agar berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara sesuai peran masing-masing.

Menurutnya hal itu menjadi wujud keikutsertaan dalam upaya bela negara. Mengingat, bela negara merupakan hak dan kewajiban sekaligus kehormatan setiap warga negara yang dijiwai kecintaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebab kesadaran bela negara tidak tumbuh dengan sendirinya. Jiwa bela negara diharapkan dapat ditanamkan dan disuburkan sejak dini.

"Hendaknya nilai-nilai bela negara itu harus dimulai dari diri sendiri, dari hal yang terkecil, dan mulai saat ini dari lingkungan keluarga, masyarakat, dan pekerjaan sehingga menjadi kesadaran bersama bagi bangsa Indonesia," ujar Gusti Ramlana.

Kesadaran bela negara, jelas Gusti Ramlana merupakan modal sosial bangsa untuk membangun diri menjadi bangsa yang maju, berkepribadian, dan berkebudayaan yang sejajar dengan negara maju lainnya dalam peradaban dunia.

Gambaran itu menunjukkan bahwa membela negara tidak hanya dilakukan oleh militer. Melainkan juga dilakukan mereka yang bukan militer, terutama untuk menghadapi ancaman nonmiliter.

"Ancaman nonmiliter yakni ancaman tanpa bersenjata yang mempunyai kemampuan membahayakan atau berimplikasi mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa," kata dia.

Untuk mengimplementasikan hak-hak warga dalam pembelaan negara, pemerintah melalui Kementerian Pertahanan menyelenggarakan pembentukan kader bela negara.

Melalui upaya itu akan terbentuk kader bela negara yang cinta Tanah Air serta punya kemampuan awal bela negara baik psikis maupun fisik. Selanjutnya dari kader bela negara diharapkan akan terbentuk masyarakat yang peduli dan paham akan nilai-nilai bela negara serta terwujudnya kemampuan kewaspadaan nasional, tanggap darurat, dan pertahanan negara untuk mewujudkan sistem pertahanan negara yang baik.

Upacara Bela Negara diikuti unsur Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian, aparatur sipil negara, dan para pelajar sekolah menengah pertama dan atas di Kabupaten Mempawah. Upacara Bela Negara itu juga dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Mempawah (Forkopimda).

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016