Pontianak (Antara Kalbar) - Armada Bus Rapid Transit (BRT) bantuan pemerintah pusat untuk Pemerintah Kota Pontianak yang nantinya dikelola Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota setempat, sudah tiba di Pontianak.
"Untuk tahap pertama ada lima bus yang datang, dan akan menyusul tujuh bus lagi di tahun 2017," kata Kadishubkominfo Kota Pontianak, Utin Srilena Candramidi di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan, bus bantuan tersebut nantinya akan digunakan untuk mengangkut anak-anak sekolah dan masyarakat yang saat ini sudah dibangun halte dibeberapa titik sekolah yang ada di Pontianak.
"Untuk operasionalnya, nantinya kami akan bekerjasama dengan pihak Damri Cabang Pontianak," ungkapnya.
Bus tersebut berkapasitas 20 kursi dan 20 pegangan untuk penumpang yang berdiri. "Pengoperasian armada BRT bertujuan untuk mengurangi tingkat kemacetan di Kota Pontianak, dan supaya ke depannya tidak ada lagi para pelajar yang menggunakan kendaraan roda dua untuk berangkat ke sekolah," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyatakan, pihaknya saat ini memprioritaskan pembangunan halte-halte itu berada di dekat sekolah dan taman-taman. Pembangunan halte-halte tersebut diupayakan tidak mengganggu arus lalu lintas saat bus berhenti.
Ketujuh halte yang sudah dibangun oleh Pemkot Pontianak, untuk Pengoperasian armada BRT tersebut, yakni di Jalan Sutan Syahrir depan Taman Akcaya, Jalan Martadinata (SMAN 2), Jalan Hasanuddin (SMPN 5), Jalan S Parman (SMKN 3), Jalan Kom Yos Sudarso (SMKN 4), Jalan Tanjung Raya II (Sekolah Terpadu), dan Jalan Khatulistiwa (SMAN 5).
"Bus bisa berhenti di jalur lambat yang disediakan dan hanya masuk dua per tiga dari lebar badan bus tapi setidaknya tidak mengganggu arus lalu lintas," katanya.
Untuk pengoperasiannya, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan Damri. Sementara, untuk sistem pembayarannya, akan dikaji lagi apakah menggunakan kartu atau lainnya.
"Bus ini tidak hanya untuk umum tetapi juga berfungsi untuk anak-anak sekolah, hanya tarif untuk anak sekolah lebih murah dari penumpang umum," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Untuk tahap pertama ada lima bus yang datang, dan akan menyusul tujuh bus lagi di tahun 2017," kata Kadishubkominfo Kota Pontianak, Utin Srilena Candramidi di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan, bus bantuan tersebut nantinya akan digunakan untuk mengangkut anak-anak sekolah dan masyarakat yang saat ini sudah dibangun halte dibeberapa titik sekolah yang ada di Pontianak.
"Untuk operasionalnya, nantinya kami akan bekerjasama dengan pihak Damri Cabang Pontianak," ungkapnya.
Bus tersebut berkapasitas 20 kursi dan 20 pegangan untuk penumpang yang berdiri. "Pengoperasian armada BRT bertujuan untuk mengurangi tingkat kemacetan di Kota Pontianak, dan supaya ke depannya tidak ada lagi para pelajar yang menggunakan kendaraan roda dua untuk berangkat ke sekolah," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyatakan, pihaknya saat ini memprioritaskan pembangunan halte-halte itu berada di dekat sekolah dan taman-taman. Pembangunan halte-halte tersebut diupayakan tidak mengganggu arus lalu lintas saat bus berhenti.
Ketujuh halte yang sudah dibangun oleh Pemkot Pontianak, untuk Pengoperasian armada BRT tersebut, yakni di Jalan Sutan Syahrir depan Taman Akcaya, Jalan Martadinata (SMAN 2), Jalan Hasanuddin (SMPN 5), Jalan S Parman (SMKN 3), Jalan Kom Yos Sudarso (SMKN 4), Jalan Tanjung Raya II (Sekolah Terpadu), dan Jalan Khatulistiwa (SMAN 5).
"Bus bisa berhenti di jalur lambat yang disediakan dan hanya masuk dua per tiga dari lebar badan bus tapi setidaknya tidak mengganggu arus lalu lintas," katanya.
Untuk pengoperasiannya, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan Damri. Sementara, untuk sistem pembayarannya, akan dikaji lagi apakah menggunakan kartu atau lainnya.
"Bus ini tidak hanya untuk umum tetapi juga berfungsi untuk anak-anak sekolah, hanya tarif untuk anak sekolah lebih murah dari penumpang umum," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016