Putussibau (Antara Kalbar) - Kepala Seksi Tata Penyuluhan Pertanian, Dinas Peternakan, Pertanian dan Tanaman Pangan Kapuas Hulu Abdul Samad mengatakan tenaga penyuluh pertanian di Kapuas Hulu masih sangat kurang.

    "Idealnya satu desa satu tenaga penyuluh, namun dari 278 desa kami hanya memiliki 140 orang penyuluh," kata Samad, di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Minggu.

    Ia menyatakan kekurangan tenaga penyuluh itu menjadi kendala mendasar dalam mengembangkan potensi pertanian di Kapuas Hulu.

    Menurut Samad, dalam melaksanakan tugas pendampingan dan pembinaan kepada kelompok tani di masyarakat, rata-rata tenaga penyuluh pertanian ada yang merangkap bertugas di beberapa desa, sedangkan jarak tempuh dari desa satu ke desa yang lainnya cukup jauh.

    "Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan, padahal tenaga penyuluh merupakan ujung tombak dalam memajukan bidang pertanian," ujar Samad.

    Lebih lanjut dirinya mengatakan dari 140 orang tenaga penyuluh pertanian, hanya 73 orang berstatus pegawai negeri sipil, 54 orang tenaga harian lepas atau tenaga bantu penyuluh pertanian, dan 13 orang berstatus honor daerah.

    "Setiap tahun kami terus berupaya penambahan tenaga penyuluh bahkan pengangkatan tenaga honor daerah, namun menyesuaikan keuangan daerah," ujarnya lagi.

    Ia berharap untuk memajukan bidang pertanian, perlu penambahan tenaga penyuluh, sehingga mencukupi satu desa satu tenaga penyuluh.

   Menurut Samad, hal itu sangat penting karena dengan kehadiran tenaga penyuluh dapat menggali potensi pertanian serta meningkatkan sumber daya manusia kelompok tani.

    "Tenaga penyuluh itu harus selalu berada di lapangan bersama-sama petani memberikan pembinaan, sehingga pola pikir petani dan cara bertani dapat menjadi modern, dan dilengkapi dengan fasilitas pertanian," kata Samad lagi.

Pewarta: Timotius

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017