Pontianak (Antara Kalbar) - Dandim 1202/Singkawang Letkol Czi Darody Agus memerintahkan anggotanya untuk menanam cabai rawit di perkarangan kantor dan rumah dinas guna menyikapi harga cabai yang cukup tinggi saat ini.
"Para Danramil jajaran Makodim saya perintahkan untuk memecahkan permasalahan tersebut dengan cara bersama-sama menanam cabai, sesuai dengan instruksi Danrem 121/Abw," kata Darody Agus, Kamis.
Dia mengatakan teknis penanaman cabai agar tidak memerlukan lahan/tempat yang luas, bisa dilakukan dengan menggunakan polibag di sekitar perkantoran.
"Dengan demikian, tidak akan mengganggu keindahan dan keserasian," tuturnya.
Menurutnya, penanaman ini bukan hanya dilakukan di perkantoran saja, tapi juga diwajibkan kepada seluruh anggota di tempat tinggalnya masing-masing.
Darody berharap dengan upaya yang diarahkan kepada anggota Kodim dan jajarannya ini dapat sedikit meringankan beban soal kenaikan harga cabe rawit.
Secara terpisah, Kasi Distribusi Barang dan Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perdagangan, Industri, Koperasi dan UKM Singkawang, Helmi Aswandi mengatakan,selain harga cabe rawit, sayur kol juga mengalami kenaikan di kota setempat.
"Untuk cabe rawit jenis cakra di jual di kisaran Rp80 ribu-Rp85 ribu perkilo gram. Sedangkan sayur kol dijual rata-rata dengan harga Rp22 ribu perkilo gram," kata Helmi Aswandi.
Menurutnya, kenaikan harga cabe rawit di Kota Singkawang disebabkan oleh pasokan yang berkurang karena faktor cuaca sekarang ini.
Meski mengalami kenaikan, namun harga cabe rawit di Singkawang tidaklah separah seperti yang terjadi di kota/kabupaten lainnya yang saat ini sudah menembus harga di kisaran Rp120 ribu sampai Rp140 ribu perkilo gram.
Kemudian, ujarnya, kenaikan harga cabe rawit dan sayur kol ini juga sudah terjadi sejak minggu ke tiga Desember 2016. "Minggu lalu harga sayur kol masih stabil dengan harga tinggi, yakni Rp22 ribu perkilo gram," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Para Danramil jajaran Makodim saya perintahkan untuk memecahkan permasalahan tersebut dengan cara bersama-sama menanam cabai, sesuai dengan instruksi Danrem 121/Abw," kata Darody Agus, Kamis.
Dia mengatakan teknis penanaman cabai agar tidak memerlukan lahan/tempat yang luas, bisa dilakukan dengan menggunakan polibag di sekitar perkantoran.
"Dengan demikian, tidak akan mengganggu keindahan dan keserasian," tuturnya.
Menurutnya, penanaman ini bukan hanya dilakukan di perkantoran saja, tapi juga diwajibkan kepada seluruh anggota di tempat tinggalnya masing-masing.
Darody berharap dengan upaya yang diarahkan kepada anggota Kodim dan jajarannya ini dapat sedikit meringankan beban soal kenaikan harga cabe rawit.
Secara terpisah, Kasi Distribusi Barang dan Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perdagangan, Industri, Koperasi dan UKM Singkawang, Helmi Aswandi mengatakan,selain harga cabe rawit, sayur kol juga mengalami kenaikan di kota setempat.
"Untuk cabe rawit jenis cakra di jual di kisaran Rp80 ribu-Rp85 ribu perkilo gram. Sedangkan sayur kol dijual rata-rata dengan harga Rp22 ribu perkilo gram," kata Helmi Aswandi.
Menurutnya, kenaikan harga cabe rawit di Kota Singkawang disebabkan oleh pasokan yang berkurang karena faktor cuaca sekarang ini.
Meski mengalami kenaikan, namun harga cabe rawit di Singkawang tidaklah separah seperti yang terjadi di kota/kabupaten lainnya yang saat ini sudah menembus harga di kisaran Rp120 ribu sampai Rp140 ribu perkilo gram.
Kemudian, ujarnya, kenaikan harga cabe rawit dan sayur kol ini juga sudah terjadi sejak minggu ke tiga Desember 2016. "Minggu lalu harga sayur kol masih stabil dengan harga tinggi, yakni Rp22 ribu perkilo gram," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017