Singkawang (ANTARA) - Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, sebanyak 74 kepala keluarga (KK) di Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) mendapatkan bantuan paket bahan pangan dari Pemprov setempat.
"Paket bahan pangan ini masing-masing berisikan 5 kilogram beras, 1 kilogram minyak goreng, 1 kilogram gula pasir, 1 kilogram tepung terigu, makanan dan susu bayi, serta teh kotak," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Singkawang Sumastro di Singkawang, Selasa.
Sumastro berpesan kepada warga agar memanfaatkan bantuan tersebut untuk keperluan menyambut Natal dan Tahun Baru. “Penyaluran bantuan ini, untuk dimanfaatkan dalam menyongsong Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” ujarnya.
Dia menyampaikan setelah Kecamatan Singkawang Timur, bantuan akan terus disalurkan ke kecamatan lainnya oleh Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Singkawang selaku pihak yang dimandatkan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar.
“Untuk warga kecamatan lainnya, akan disalurkan secara paralel yang nantinya dilakukan oleh DPKPP Singkawang yang dipercayai oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar,” ujarnya.
Dia mengingatkan untuk selalu merawat persaudaraan dan persahabatan bersama seluruh elemen masyarakat Singkawang. “Sambut Natal dan Tahun Baru 2025 dengan penuh suka cita, perdamaian dan persaudaraan,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar Anita mengatakan penerima bantuan dilakukan berdasarkan irisan data Penyasaran Percepatan Kemiskinan Ekstem (P3KE) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Penerima ini sesuai SK dari Pj Wali Kota Singkawang terkait data yang ada di P3KE dan DTKS. Irisan data-data itu yang kita manfaatkan,” katanya.
Ia mengatakan pemerintah berkomitmen terus menjaga gotong royong dan menghasilkan inovasi untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk bekerja keras menjaga gotong royong dalam kehidupan sehari-hari dan menghasilkan inovasi untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DPKPP Singkawang Dwi Yanti menambahkan pihaknya terus mengupayakan penuntasan kemiskinan ekstrem melalui program bantuan berbasis ketahanan pangan
Sejumlah inovasi, seperti gerakan pangan murah, gerakan tanam sayur keluarga, bantuan bibit lele dan ayam, kata Dwi, telah berkontribusi besar dalam mencukupi kebutuhan protein bagi keluarga terdampak kemiskinan ekstrem.
“Terkait kemiskinan ekstrem tentu kita telah melakukan berbagai upaya, termasuk gerakan pangan murah, dan kegiatan-kegiatan yang tentunya memberikan bantuan ke rumah tangga, seperti gerakan tanam sayur keluarga, lele di dalam ember untuk pemenuhan protein keluarga dan program bantuan pemberian ayam kampung untuk dipelihara di rumah tangga,” katanya.