Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak melalui Disperindagkop dan UKM setempat saat ini tengah mengkaji rencana industri pengelolaan cabai rawit di daerah tersebut.

"Rencana pengadaan industri olahan khusus cabai rawit itu mengingat persoalan dalam hal harga sangat tinggi," ujar Kadisperindagkop dan UKM Kota Pontianak, Haryadi S Triwibowo di Pontianak, Senin.

Haryadi menjelaskan industri olahan diharapkan dapat menjadi solusi tingginya harga cabai. Menurutnya ketika harga cabai rendah karena panen melimpah di saat itu dibeli kepada petani.

"Dengan demikian dan adanya olahan cabai maka tidak ada mengenal musim dan kendala lainnya karena stok dalam bentuk olahan ada terus," kata dia.

Saat ini katanya di Kota Pontianak harga cabai rawit Rp90 ribu- Rp125 ribu per kilogram. Harga tersebut katanya sangat tinggi.

"Tingginya harga saat ini karena faktor musim yakni curah hujan tinggi. Curah hujan tinggi itu dari November-Januari," paparnya.

Terkait harga pangan di sejumlah pasar menurut Haryadi saat ini masih aman baik dari harga maupun stok.

"Meski saat ini menjelang perayaan imlek tetapi harga sembako masih stabil meskipun di setiap perayaan dan mendekati hari H akan cenderung naik," kata dia.

Hanya saja kata Haryadi saat ini di Pontianak harga ayam terbilang masih tinggi di mana kisaran Rp28 ribu per kilogram. Harga ayam naik menurut dia didorong oleh pakan ayam tinggi sehingga harga naik.

"Kita mengimbau kepada distributor, agen dan sub-agen serta pedagang agar tidak menaikkan harga saat imlek. Jangan memanfaatkan kondisi yang ada," katanya.


Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017