Sukadana (Antara Kalbar) - Elpiji non subsidi 5,5 kg yang telah disosialisasikan oleh Pertamina beberapa waktu lalu di Kabupaten Kayong Utara masih sepi peminat.
   "Ada beberapa orang yang beli tabungnya namun sampai sekarang tidak ada yang mengisi ulang lagi mungkin karena masyarakat melihat  terlalu mahal harganya," ujar salah satu penjual elpiji non subsidi 5,5 kilogram, Ati.
    Dari penuturannya, elpiji bermerek Bright Gas ini telah ia stok  awal tahun kemarin sebanyak 150 tabung namun yang baru terjual hanya sekitar 40 tabung.
    "Padahal saya juga nitip di toko lain, namun tidak ada yang laku satu pun di toko tersebut, mungkin karena masih baru juga kali ya," ujar dia.
    Dirinya mengungkapkan, banyak masyarakat yang masih mengeluh dikarenakan harga tabung yang cukup mahal dan perbandingan harga jauh lebih murah untuk elpiji 3 kilogram yang disubsidi pemerintah.
    Harga tabung yang 5,5 kilogram adalah Rp331 ribu, sedangkan yang tiga kilogram hanya sekitar Rp140 ribu. Isi ulang untuk yang 5,5 kilogram Rp70 ribu sedangkan yang tiga kilogram hanya  Rp18 ribu sampai Rp19 ribu. .
    Sebelumnya telah dilakukan sosialisasi tepatsnya pada 18 Januari  lalu di Balai Praja Sukadana. Saat sosialisasi, ditekankan kepada Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemda Kayong Utara untuk beralih ke Bright Gas 5,5 kg.
    Namun dari keterangan  sejumlah PNS yang ada mereka masih banyak yang menggunakan elpiji 3 kg dengan alasan lebih murah dan mudah dijumpai.
    "Saya masih menggunakan elpiji 3 kg, belum pindah 5,5 kg, soalnya masih mikir - mikir mau menggunakan yang 5,5 kg, soalnya harganya cukup mahal," ujar salah satu PNS yang enggan menyebutkan namanya ini.


Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017