Bintan (Antara Kalbar) - Limbah oli telah lebih sebulan mencemari sejumlah
kawasan wisata di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
Seorang wisatawan asal Kota Tanjungpinang, Ayu di Pantai Trikora, Bintan, Minggu, menginpijak gumpalan oli sehingga mengotori kakinya.
"(Limbah oli) Ini sulit dibersihkan, harus pakai minyak tanah baru bersih," katanya.
Selain itu, oli juga menyebabkan air laut berminyak. Ayu dan keluarganya terpaksa mengurungkan niatnya untuk bermain di bibir pantai.
"Sepertinya setiap tahun seperti ini," ujarnya.
Hal senada dikatakan Aris, wisatawan asal Batam yang ingin menikmati keindahan Pantai Trikora. Gumpalan oli berwarna hitam banyak ditemukan di Pantai Trikora.
"Sangat kotor, bisa kotori kaki dan celana. Sulit dibersihkan," ucapnya.
Di Pantai Lagoi, Bintan, juga terdapat banyak limbah oli yang masih lunak dan ada juga yang sudah mengeras. Limbah itu berada di pasir dan lengket di batu di bibir pantai.
Seorang wisatawan asal Pekanbaru, Dian mengeluhkan limbah oli yang banyak ditemukan di pantai.
"Ada petugas yang membersihkan, tetapi besok ada lagi limbahnya. Mungkin limbah itu dibawa arus," katanya.
Sebelumnya, Komandan Lantamal IV/Tanjungpinang Laksamana S Irawan merasa geram melihat limbah oli yang setiap akhir tahun, terutama pada musim angin utara mencemari pantai di Bintan dan Batam.
"Kami sudah membentuk Tim Antilimbah untuk menangani permasalahan itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Seorang wisatawan asal Kota Tanjungpinang, Ayu di Pantai Trikora, Bintan, Minggu, menginpijak gumpalan oli sehingga mengotori kakinya.
"(Limbah oli) Ini sulit dibersihkan, harus pakai minyak tanah baru bersih," katanya.
Selain itu, oli juga menyebabkan air laut berminyak. Ayu dan keluarganya terpaksa mengurungkan niatnya untuk bermain di bibir pantai.
"Sepertinya setiap tahun seperti ini," ujarnya.
Hal senada dikatakan Aris, wisatawan asal Batam yang ingin menikmati keindahan Pantai Trikora. Gumpalan oli berwarna hitam banyak ditemukan di Pantai Trikora.
"Sangat kotor, bisa kotori kaki dan celana. Sulit dibersihkan," ucapnya.
Di Pantai Lagoi, Bintan, juga terdapat banyak limbah oli yang masih lunak dan ada juga yang sudah mengeras. Limbah itu berada di pasir dan lengket di batu di bibir pantai.
Seorang wisatawan asal Pekanbaru, Dian mengeluhkan limbah oli yang banyak ditemukan di pantai.
"Ada petugas yang membersihkan, tetapi besok ada lagi limbahnya. Mungkin limbah itu dibawa arus," katanya.
Sebelumnya, Komandan Lantamal IV/Tanjungpinang Laksamana S Irawan merasa geram melihat limbah oli yang setiap akhir tahun, terutama pada musim angin utara mencemari pantai di Bintan dan Batam.
"Kami sudah membentuk Tim Antilimbah untuk menangani permasalahan itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017