Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan bahwa Gerakan Wisata Bersih hingga desa wisata akan menjadi program terobosan Kementerian Pariwisata untuk tahun 2025.
“Melihat peluang tantangan yang ada telah dirancang lima program terobosan untuk tahun 2025. Program-program ini mendukung Asta Cita dengan harapan meningkatkan citra dan kunjungan wisatawan di Indonesia,” kata Menpar dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2024 di Jakarta, Jumat.
Menpar menjabarkan program terobosan pertama merupakan Gerakan Wisata Bersih yang bertujuan untuk meningkatkan kebersihan destinasi wisata. Sebab kebersihan menjadi perhatian utama dari daya tarik bagi wisatawan domestik dan internasional saat ini.
Program tersebut juga dinilai sejalan dengan Asta Cita ke delapan yang membahas soal memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
“Kebersihan jadi elemen penting dalam sapta pesona pariwisata. Program ini diharapkan akan memastikan Indonesia tetap dikenal sebagai destinasi yang bersih dan terawat, dan meningkatkan kenyamanan,” ujar dia.
Program kedua yakni Tourism 5.0: AI dan Digitalisasi yang difokuskan untuk mendukung Asta Cita poin ke empat. Menurutnya, melanjutkan dari Quick Wins, Kementerian Pariwisata berusaha memanfaatkan AI dan digitalisasi untuk memperluas dan meningkatkan efektivitas pemasaran pariwisata.
Widiyanti menilai program tersebut akan memungkinkan pemasaran lebih searah dan harapannya akan menjangkau audiens secara spesifik dan mendorong wisatawan untuk berkunjung.
Selanjutnya adalah program Pariwisata Naik Kelas yang ditujukan untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkualitas. Di mana fokusnya tidak akan hanya mengejar kunjungan wisatawan, tetapi juga meningkatkan kualitas pengalaman yang didapatkan oleh wisatawan selama di Indonesia.
Tujuan lainnya yakni mendorong peningkatan belanja wisatawan yang berdampak pada pemasukan devisa.
Widiyanti melanjutkan penyelenggaraan berbagai kegiatan di destinasi wisata di destinasi prioritas seperti F1 H2O, MotoGP dan aqua motorbike menurutnya telah terbukti membawa dampak ekonomi yang signifikan.
Terlebih dengan adanya potensi besar Indonesia di bidang seni dan budaya. Maka dari itu, melalui program event dengan Intelectual Property (IP) Indonesia, Menpar mengatakan kegiatan itu tidak hanya memperkuat identitas budaya nasional tapi juga sebagai pusat penyelenggara kegiatan kelas dunia, dan menarik wisatawan dunia yang berkualitas.
Program terakhir yakni peningkatan kualitas dan kuantitas desa wisata. Dengan 6.057 desa wisata yang ada, program itu bertujuan untuk mengembangkan potensi desa yang ada di Indonesia.
Program tersebut diharapkan dapat membawa desa wisata menjadi destinasi pariwisata berbasis komunitas dan budaya lokal.
“Program-program ini diharapkan dapat membantu percepatan pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat desa, sekaligus meningkatkan desa wisata berprestasi di mata internasional,” kata dia.