Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar Pitono mengatakan pihaknya mencatat pertumbuhan ekonomi Kalbar tahun 2016 sebesar 5,22 persen.
"Pertumbuhan tahun 2016 meningkat dari tahun 2015 yang hanya 4,86 persen. Pertumbuhan yang ada menunjukan perekonomian Kalbar terus membaik,` ujarnya saat menyampaikan berita statistik resmi di Pontianak, Senin.
Pitono menjelaskan dalam PDRB menurut jenis lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi terjadi di seluruh lapangan usaha.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pengadaan listrik dan gas sebesar 21,94 persen.
"Selanjutnya pertumbuhan diikuti pertambangan dan pengalian sebesar 21,56 persen dan informasi- komunikasi sebesar 10,28 persen," kata dia.
Sementara, katanya, jika dilihat dari struktur perekonomian Kalbar menurut lapangan usaha tahun 2016 didominasi oleh pertanian, kehutanan dan perikanan yakni sebesar 20,22 persen.
"Setelah itu baru disusul industri pengolahan sebesar 16,10 persen, perdagangan besar-eceran, reparasi mobil- sepeda motor sebesar 14, 47 persen dan kontruksi sebesar 12,44 persen," paparnya.
Terkait PDRB menurut pengeluaran, terjadi pula di seluruh komponen. Menurutnya ekspor merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,48 persn.
"Sedangkan untuk komponen yang mengalami kontraksi yakni pengeluaran pemerintah dan impor yang masing masing minus 7,68 persen dan minus 21,89 persen," kata dia.
Kemudian jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi tahun 2016, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga memiliki sumber pertumbuhan tertinggi yakni 2,68 persen.
(KR-DDI/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Pertumbuhan tahun 2016 meningkat dari tahun 2015 yang hanya 4,86 persen. Pertumbuhan yang ada menunjukan perekonomian Kalbar terus membaik,` ujarnya saat menyampaikan berita statistik resmi di Pontianak, Senin.
Pitono menjelaskan dalam PDRB menurut jenis lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi terjadi di seluruh lapangan usaha.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pengadaan listrik dan gas sebesar 21,94 persen.
"Selanjutnya pertumbuhan diikuti pertambangan dan pengalian sebesar 21,56 persen dan informasi- komunikasi sebesar 10,28 persen," kata dia.
Sementara, katanya, jika dilihat dari struktur perekonomian Kalbar menurut lapangan usaha tahun 2016 didominasi oleh pertanian, kehutanan dan perikanan yakni sebesar 20,22 persen.
"Setelah itu baru disusul industri pengolahan sebesar 16,10 persen, perdagangan besar-eceran, reparasi mobil- sepeda motor sebesar 14, 47 persen dan kontruksi sebesar 12,44 persen," paparnya.
Terkait PDRB menurut pengeluaran, terjadi pula di seluruh komponen. Menurutnya ekspor merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,48 persn.
"Sedangkan untuk komponen yang mengalami kontraksi yakni pengeluaran pemerintah dan impor yang masing masing minus 7,68 persen dan minus 21,89 persen," kata dia.
Kemudian jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi tahun 2016, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga memiliki sumber pertumbuhan tertinggi yakni 2,68 persen.
(KR-DDI/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017