Pontianak (Antara Kalbar) - KPU Singkawang menggelar sosialisasi pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Singkawang kepada kelompok difabel, kaum perempuan, dan pemilih pemula, guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan.
"Tujuan digelarnya sosialisasi pilkada kepada kelompok difabel, perempuan, dan pemilih pemula ini adalah dalam rangka ingin mengoptimalkan peningkatan partisipasi pemilih di Kota Singkawang," kata Ketua KPU Singkawang Ramdan di Singkawang, Kamis.
Dengan disosialisasikannya pilkada kepada semua kelompok sasaran, Ramdan berharap, informasinya bisa semakin meluas di masyarakat.
"Informasinya bisa disampaikan kepada pemilih-pemilih yang lain, sehingga mereka mengetahui tentang hari pencoblosan yaitu pada hari Rabu, 15 Februari, dari pukul 07.00-13.00 WIB," tuturnya.
Dia menjelaskan sosialisasi pilkada yang dilakukan tidak berhenti sampai di situ saja. Pihaknya akan terus menyosialisasikan pilkada ke masyarakat Singkawang dengan menggunakan mobil keliling di lima kecamatan dan 26 kelurahan di Kota Singkawang.
"Sosialisasi dengan menggunakan mobil keliling ini kita lakukan setiap hari sampai hari H pencoblosan," katanya.
Di samping melakukan upaya sosialisasi, pihaknya juga telah menyiapkan sarana bagi pemilih disabilitas.
"Khusus tuna netra, sudah kita siapkan alatnya untuk seluruh TPS sehingga masing-masing TPS ada satu alat untuk tuna netra untuk melakukan pencoblosan," tuturnya.
Untuk penyandang disabilitas lainnya, kata Ramdan, bisa didampingi keluarga pemilih atau petugas di KPPS.
Selain itu, katanya, untuk warga binaan di lapas, pihaknya sudah menyiapkan TPS.
Dalam kesempatan itu, perwakilan dari kelompok difabel, Adeli, mengatakan dengan adanya sosialisasi pilkada seperti itu tentunya membantu membantu masyarakat, khususnya kelompok difabel dalam menggunakan hak pilihnya.
Pria yang ditunjuk oleh KPU Singkawang sebagai koordinator kelompok difabel itu, mengaku telah berhasil mengumpulkan penyandang cacat dari tuna netra 2 orang, tuna rungu 17 orang, tuna grahita 7 orang, dan tuna daksa 7 orang, terutama untuk mengikuti sosialisasi.
"Totalnya ada 33 orang yang berhasil saya kumpulkan," katanya.
(U.KR-RDO/M029)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Tujuan digelarnya sosialisasi pilkada kepada kelompok difabel, perempuan, dan pemilih pemula ini adalah dalam rangka ingin mengoptimalkan peningkatan partisipasi pemilih di Kota Singkawang," kata Ketua KPU Singkawang Ramdan di Singkawang, Kamis.
Dengan disosialisasikannya pilkada kepada semua kelompok sasaran, Ramdan berharap, informasinya bisa semakin meluas di masyarakat.
"Informasinya bisa disampaikan kepada pemilih-pemilih yang lain, sehingga mereka mengetahui tentang hari pencoblosan yaitu pada hari Rabu, 15 Februari, dari pukul 07.00-13.00 WIB," tuturnya.
Dia menjelaskan sosialisasi pilkada yang dilakukan tidak berhenti sampai di situ saja. Pihaknya akan terus menyosialisasikan pilkada ke masyarakat Singkawang dengan menggunakan mobil keliling di lima kecamatan dan 26 kelurahan di Kota Singkawang.
"Sosialisasi dengan menggunakan mobil keliling ini kita lakukan setiap hari sampai hari H pencoblosan," katanya.
Di samping melakukan upaya sosialisasi, pihaknya juga telah menyiapkan sarana bagi pemilih disabilitas.
"Khusus tuna netra, sudah kita siapkan alatnya untuk seluruh TPS sehingga masing-masing TPS ada satu alat untuk tuna netra untuk melakukan pencoblosan," tuturnya.
Untuk penyandang disabilitas lainnya, kata Ramdan, bisa didampingi keluarga pemilih atau petugas di KPPS.
Selain itu, katanya, untuk warga binaan di lapas, pihaknya sudah menyiapkan TPS.
Dalam kesempatan itu, perwakilan dari kelompok difabel, Adeli, mengatakan dengan adanya sosialisasi pilkada seperti itu tentunya membantu membantu masyarakat, khususnya kelompok difabel dalam menggunakan hak pilihnya.
Pria yang ditunjuk oleh KPU Singkawang sebagai koordinator kelompok difabel itu, mengaku telah berhasil mengumpulkan penyandang cacat dari tuna netra 2 orang, tuna rungu 17 orang, tuna grahita 7 orang, dan tuna daksa 7 orang, terutama untuk mengikuti sosialisasi.
"Totalnya ada 33 orang yang berhasil saya kumpulkan," katanya.
(U.KR-RDO/M029)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017