Pontianak (Antara Kalbar) - Bupati Kayong Utara Hildi Hamid menargetkan pada tahun 2019 kabupaten itu akan lepas dari status daerah tertinggal dan kini tengah bersiap untuk menggapai hal tersebut.

    "Memang dalam perjalanan 10 tahun ini, Kabupaten Kayong Utara masih termasuk daerah tertinggal, dari 122 daerah tertinggal di Indonesia, nanti dari pemerintah pusat akan melihat perkembangannya dan insya Allah pada tahun 2019, KKU sudah tidak lagi masuk daerah tertinggal," ungkap H Hildi Hamid saat dihubungi di Sukadana, Kayong Utara, Kamis.

    Meski sisa waktu dua tahun lagi untuk lepas dari status kabupaten tertinggal, ia mengakui masih ada beberapa yang perlu dibenahi menjelang usia 10 tahun pada 26 Juni mendatang.

    "Seperti sarana perkantoran. Bahkan rumah dinas bupati pun baru jadi, dan selesainya bersamaan dengan selesainya Masjid Agung Oesman Al-Khair pada tahun lalu," kata dia.

    Ia menambahkan, permasalahan utama yang dihadapi Kayong Utara ketika resmi menjadi daerah otonom adalah sumber daya manusia (SDM). Sebab, SDM daerah ini sangat rendah, sehingga sejak dirinya dilantik sebagai Bupati Kayong Utara pada tahun 2008, program pendidikan gratis langsung diterapkan.

    "Alhamdulillah sampai saat ini kami melaksanakan program pendidikan gratis 12 tahun. Pada tahun 2016 kami juga memberikan beasiswa untuk 1100 siswa termasuk menyekolahkan anak-anak di Pondok Pesantren Tahfidz yang diasuh KH Yusuf Mansyur di Jakarta," ujarnya.

    Selain pendidikan gratis, pelayanan kesehatan juga menjadi prioritas. Sehingga tidak hanya pendidikan gratis, namun juga kesehatan gratis diterapkan bersamaan sejak tahun 2009. "Kami juga melaksanakan kesehatan gratis, sehingga sekitar 83 persen dari jumlah penduduk yang ada di KKU ini ditanggung pemerintah," jelasnya.

    Masalah SDM yang rendah, menurutnya, memang suatu problem utama di daerah ini. Bahkan, sebelum ia menjadi Bupati, juga telah melakukan pengkajian di daerah ini, dan masalah SDM memang menjadi persoalan.

    "Alhamdulillah, setelah sembilan tahun dan mau memasuki usia 10 tahun KKU ini, telah banyak anak-anak kami yang kembali dan sudah menyelesaikan pendidikan, ada yang kuliah di Malang, Bogor, Semarang dan sejumlah Perguruan Tinggi lainnya. Mereka kami harapkan dapat membangun daerah ini," kata Hildi Hamid.

    Hildi juga menyampaikan hal itu saat sambutan dalam acara tabligh akbar bersama Hadratus Syekh DR Muhammad Ismail Ustman Zain Makki di Masjid Agung Oesman Al-Khair, Rabu (8/2) malam.

    Informasi ini perlu dirinya sampaikan mengingat Syeh DR Muhammad Ismail juga dari Universitas King Abdul Aziz, Arab Saudi.

    "Saya sampaikan ini karena sangat berharap kepada Syeh jika ada program untuk melanjutkan anak-anak kami dapat kuliah di Mekkah, insya Allah kami juga akan kirim anak-anak kami ke sana," kata Hildi Hamid.

Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017