Sukadana (Antara Kalbar) - Harga cabai rawit di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, mulai mengalami penurunan meski masih terbilang mahal.
    Dari keterangan beberapa pedagang di Pasar Sukadana, harga cabai saat ini masih berkisar Rp150 ribu per kilogram. Bahkan menurut salah satu keterangan pedagang harga cabai sempat menembus angka Rp170 ribu perkilogram.
    "Sekitar tiga minggu yang lalu, harga cabai rawit mencapai Rp170 ribu per kilonya, tapi sekarang sudah mulai turun lagi menjadi Rp150 ribu perkilonya," ujar salah satu pedagang, Marjuna.
     Kondisi itu membuat satu kilogram cabai rawit tak terlalu dibeli konsumen. Ia mencontohkan satu kilogram cabai rawit yang biasanya habis terjual dalam satu hari, kini harus sampai 2 hari. Bahkan tak jarang cabai miliknya hingga membusuk.
    "Pembeli biasanya membeli 1 atau 2  ons saja, karena mereka lihat harganya terlalu mahal, jadi hanya membeli sedikit saja," ujar dia.
    Untuk komoditas lainnya, sejak awal Januari sampai saat ini masih  terpantau normal, walaupun menurut keterangan beberapa pedagang untuk sejumlah komoditi sempat mengalami kenaikan.
    Seperti harga kol saat menyambut tahun baru 2017 sempat menembus harga Rp30 ribu perkilo, kini sudah turun menjadi Rp20 ribu. Begitu juga harga kentang juga sempat melesat naik hingga Rp40 ribu perkilogramnya, namun saat ini menjadi Rp25 ribu perkilonya.
    Ditempat terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindakop) Kabupaten Kayong Utara,  Azhari mengatakan salah satu penyebab harga cabai tidak kunjung turun dikarenakan masih musim penghujan.
    Selain itu juga dikarenakan petani melihat informasi di media massa, dimana harga masih terbilang mahal dalam skala nasional. Sehingga petani cabai di daerah pun ikut menaikkan harga dan enggan menurunkan walaupun ketersediaan cabai sudah berangsur - angsur normal.


Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017