Pontianak (Antara Kalbar) - Pasangan Dian Lestari - Edho Sinaga, terpilih sebagai ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Pontianak periode 2017-2020, setelah bersaing dengan pasangan Aceng Mukaram- Faisal dalam memperoleh dukungan suara melalui pemungutan suara Konferta yang digelar di Pontianak, Sabtu.
    
Pasangan Dian-Edho memperoleh dukungan suara 19 sementara Aceng (Vivamesw) - Faisal (Inews TV) mendapat 4 dukungan suara dari jumlah peserta Konferta sebanyak 23 orang anggota AJI Kota Pontianak. 

Pasangan Dian-Edho menggantikan pasangan sebelumnya Heriyanto Sagiya - Jessica Helena Wuysang yang memimpin AJI Kota Pontianak periode 2014-2017. 

Dian Lestari saat ini aktif sebagai redaktur pada harian Tribun Pontianak, sementara Edho Sinaga adalah kepala desk reporter LPP RRI Kalbar. 

Hasil voting tertutup dengan pimpinan sidang Andi Fachrizal (Mongabay Indonesia), Aseanty Pahlevi (Tempo) dan Aries Munandar (Media Indonesia), menetapkan Dian-Edho menggantikan kepengurusan sebelumnya yang dipimpin oleh Heriyanto (Pemred Pontianak Post) dan Jessica Helena Wuysang (Fotografer LKBN Antara) pada masa bakti 2014-2017. 

Dalam visi dan misinya, pasangan Dian-Edho mengedepankan peningkatan kapasitas anggota, supaya siap dan mampu beradaptasi terhadap perubahan platform media massa, seiring kemajuan teknologi informasi. 

Selain itu, berkenaan dengan informasi hoax yang santer saat ini, AJI kedepan akan lebih giat melakukan pendidikan ke masyarakat, utamanya kepada jurnalis anggota AJI Pontianak. 

"Saya dan Edho berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas jurnalis dalam bidangnya, yang sesuai kode etik jurnalistik. Selain itu, kami juga akan terus melakukan advokasi pada jurnalis yang sampai saat ini masih menjadi korban kekerasan. Selain itu, untuk informasi hoax, semua sepakat, jurnalis bertugas memverifikasi, dan menempatkan sumber yang jelas dalam pemberitaan," tutur Dian. 

Dia menyatakan akan melanjutkan dan program kerja Heri dan Jessica.

Pada laporan pertanggungjawaban yang disampaikan Heri dan Jessica, sejumlah kegiatan dan advokasi yang telah dilakukan selama tiga tahun ini, memang masih banyak kekurangan. Namun hal itu, diharapkan mampu mendorong independensi jurnalis anggota AJI dan meningkatkan kapasitas seluruh anggota.

"Kami memohon maaf jika tiga tahun ini masih banyak sekali kekurangan. Dan kami berharap, di periode selanjutnya, beberapa program seperti uji kompetensi, bisa dilaksanakan. Kami juga berterima kasih kepada segenap pengurus yang telah melaksanakan kinerjanya selama tiga tahun ini," katanya.

Sementara itu perwakilan AJI Indonesia, Mahdi Muhammad yang turut hadir dalam Konferta AJI Pontianak mengatakan, semangat kekeluargaan yang ditunjukkan AJI Pontianak adalah hal membanggakan. Kendati alot dalam pembahasan tata tertib, namun semangat berdemokrasi seperti ini, yang memang sudah dilakukan oleh setiap AJI di seluruh Kota se-Indonesia. 

"Saya hanya membawa pesan dari Ketua Umum AJI Indonesia Suwarjono, bahwa ideologi ke- AJI-an harus lebih ditingkatkan. Sesuai dengan Deklarasi Sirnagalih. Ya salah satunya, menolak amplop, bukan partisan, dan menempatkan kebenaran dalam setiap karya jurnalistiknya," katanya. 

Selain itu, AJI Pontianak yang memiliki 79 anggota, dinilai sebagai organisasi yang sangat kuat. Untuk itu, verifikasi terhadap anggota juga perlu dilakukan, agar sehatnya organisasi tetap bisa dikedepankan. 

"Uji kompetensi sangat penting dilakukan. Serta verifikasi anggota lama dan menerima jurnalis muda, harus segera dilakukan," katanya. 

(AJI/N005)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017