Pontianak (Antara Kalbar) - Manajer Transmisi dan Distribusi PLN Kalbar, Joko Pitoyo mengatakan sebanyak 94 persen gangguan pada tegangan tinggi di Kalbar diakibatkan oleh permainan layang-layang yang menggunakan tali kawat sehingga terjadi pemadaman.

"Tingkat gangguan listrik oleh layang - layang tinggi sekali. Akibatnya dalam beberapa waktu ini dilihat saja sering terjadi pemadaman listrik," ujarnya di Pontianak, Kamis.

Ia memaparkan bahwa berdasarkan pemantauan pihaknya permainan layang - layang yang menggunakan tali kawat sudah menyebar di Kalbar seperti di Mempawah dan Singkawang. Namun untuk tertinggi masih terjadi di Kota Pontianak.

"Kita berharap dan mengimbau masyarakat untuk tidak bermain layang - layang menggunakan tali kawat sebab itu mengganggu transmisi kita. Selain itu dengan tali kawat juga bisa mengakibatkan korban jiwa dan terbukti telah berapa kali mengorbankan baik pemain atau masyarakat lainnya," kata dia.

Baca: PLN Sosialisasikan Penyalahgunaan Kawat Rem Ke Bengkel

Ia mengatakan saat ini pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi agar tidak bermain layang - layang untuk mencegah pemadaman karena kerusakan akibat permaian tersebut.

"Baru-baru ini juga telah dilakukan sosialisasi kepada bengkel sepeda dan sepeda motor agar limbah dari kawat rem dan kopling jangan dijual sembarangan karena itu dimanfaatkan untuk tali layangan atau adu layangan oleh pemain," papar dia.

Pemadaman karena kekurangan daya menurut Joko saat itu tidak berlaku untuk Jaringan Khatulistiwa yang meliputi enam wilayah di Kalbar tersebut justru surplus.

Baca: PLN Razia Pemain Layangan di Singkawang

"Saat ini daya yang kita miliki surplus. Daya mampu kita lebih besar yakni 395 Mw dibandingkan daya mampu rata - rata 285 Mw. Intinya pemadaman lebih banyak faktor layang - layang dan sisanya baru keadaan alam," kata dia.

(U.KR-DDI/N005)

Baca juga: Layangan Berkawat Kembali Ganggu Transmisi Sistem Khatulistiwa

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017