Hodeidah (Antara Kalbar) - Sedikit-dikitnya 22 warga tewas pada Jumat dan puluhan orang lain luka akibat serangan udara sekutu pimpinan Arab Saudi menghantam pasar di Yaman barat, yang menyebabkan kebakaran, kata pejabat setempat.

Peluru kendali, yang diluncurkan jet tempur sekutu Arab, mengenai pasar menjual daun qat, narkotika ringan terkenal di antara warga Yaman, di dekat Khoukha, kota pemancingan Laut Merah.

Petugas penyelamat pada Jumat malam itu berjuang melawan api di pasar tersebut, yang disebabkan serangan itu, dan menarik mayat dari reruntuhannya, beberapa di antaranya tidak dapat dikenali lahi, kata Hashim Azazi, wakil gubernur provinsi Hodeidah.

"Semua yang tewas adalah warga, tidak ada yang memegang senjata," kata Azazi.

Juru bicara sekutu belum memberi tanggapan.

Khoukha dan kota Hodeidah di dekatnya dikuasai pejuang Houthi sekutu Iran, yang pada 2014 merebut ibukota Yaman, Sanaa, dan memaksa pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dukungan Saudi lari ke pengasingan.

Pasukan pemerintah Yaman didukung kekuatan Teluk Arab merebut kembali kota selatan al-Mokha di tepi Laut Merah pada bulan lalu, yang membuka jalan untuk merebut Hodeidah, kota pelabuhan utama negara itu.

Pertempuran di pantai barat Yaman itu membuat hampir 50.000 orang mengungsi dalam enam pekan belakangan, di antara mereka terdapat anak-anak kurang gizi, yang terpaksa tinggal di sekolah dan tenda di jalanan, kata juru bicara badan pengungsi PBB dalam jumpa pers di Jenewa pada Jumat.

Penutupan jalan utama oleh pihak bertikai menghambat bantuan kemanusiaan ke yang membutuhkan.

"Kejadian di Khawkhah mengakibatkan sejumlah warga tewas dan cedera. Kami sangat sedih atas kehilangan menyedihkan itu," kata wanita juru bicara UNHCR Yaman Shabia Mantoo kepada Reuters.

Sekutu pimpinan Saudi dibentuk pada 2015 untuk memerangi Houthi dan pasukan setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, yang menembakkan peluru kendali ke Arab Saudi tetangganya.

Serangan pada Jumat itu adalah yang terkini dari serangkaian gempuran sekutu, yang menghantam sekolah, rumah sakit, pasar dan rumah pribadi.

Pada Desember, sekutu mengakui menggunakan bom curah buatan Inggris secara terbatas, namun sudah berhenti menggunakannya.

Hampir setengah dari 22 provinsi Yaman di ambang kelaparan, kata Program Pangan Dunia PBB, sebagai akibat perang, yang menarik pesaing kawasan Iran dan Arab Saudi.


Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017