Pontianak (Antara Kalbar) - Seorang ahli gizi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, dr Diani Adrina, Sp.GK menyatakan obesitas pada anak-anak harus diperangi guna menghindari munculnya penyakit yang mengancam masa depan anak-anak tersebut seperti diabetes dan tekanan darah tidak terkontrol.

"Caranya, sejak dari dini anak diajari pola makan yang benar. Kita harus meninggalkan image menyenangi dan membanggakan  anaknya gemuk sekali dan terlibat lucu. Berikan makan yang seimbang tidak boleh berkaitan," ujar ahli gizi di Rumah Sakit Pusat Pertamina tersebut, dalam siaran pers Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI).

KPCDI mengadakan Seminar Awam bertemakan "Ginjal dan Penyakit Gagal Ginjal". Seminar tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ginjal se-dunia, Minggu (12/3) di sebuah resto di Jakarta Selatan. 

Obesitas sangat berkaitan dengan penyakit gagal ginjal. Obesitas memicu diabetes dan tekanan darah tidak terkontrol. Diabetes dan hipertensi penyebab utama penyakit gagal ginjal yang berujung pada tindakan cuci darah. Maka kendalikan berat badanmu.

Pernyataan ini disempurnakan dr. Winarni Hudoro, Sp.PD-KGH, dalam Penyelenggaranya Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia dengan mengandeng Fresenius Medical Care. Sedangkan pembicara lain,dr Diani Adrina, Sp.GK  dan Astry Tri Astuti - Marketing & Communication Manager Fresenius Medical Care.

Sedangkan Toni Samosir, Ketua KPCDI mengatakan dalam bahwa komunitas pasien cuci darah sangat "concern" melakukan upaya promotif dan preventif untuk mencegah meningkatnya jumlah penyadang gagal ginjal.  

"Melalui acara World Kidney Day, kita kampanyekan pola hidup sehat untuk ginjal yang sehat," katanya.

Peringatan Hari Ginjal Se-dunia dirayakan pada minggu kedua bulan Maret. Hari ini berbagai elemen organisasi yang berkaitan dengan ginjal merayakannya dengan nenggelar acara untuk memberi edukasi kepada publik tentang mencegah penyakit ginjal. Khusus di Jakarta dipusatkan di areal Car Free dengan acara funwalk, talkshow, pemeriksaan breathing gratis, membagi selebaran. (rilis KPCDI/N005).


 

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017