Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN (FSPB) Bersatu, Arief Poyuono menyatakan, calon dirut Pertamina nantinya, harus orang terbukti handal dalam menjalankan BUMN, dan mampu membuat terobosan bisnis yang bisa membuat Pertamina menghasilkan laba besar tanpa mengandalkan kepada harga minyak dunia yang terpuruk saat ini.

"Posisi dirut Pertamina boleh saja diisi oleh orang luar, sepanjang orang tersebut punya leadership yang kuat, mampu memotivasi seluruh pekerja untuk bisa bekerjakeras bersama-sama, serta mampu mempersatukan direksi yang ada," kata Arief Poyuono dalam keterangan tertulisnya kepada Antara di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan, siapa pun yang menjadi dirut Pertamina, dia punya kewajiban membuat Pertamina mampu terbukti meningkatkan laba besar dan bisa melayani ketersediaan minyak dan gas bagi rakyat, serta mampu mewujudkan satu harga BBM dan elpiji di seluruh wilayah indonesia.

Dan diharapkan juga orang tersebut tetap konsen mencegah timbulnya pratik mafia di Pertamina yang bisa merugikan negara, juga menjaga agar program transformasi di Pertamina bisa selesai dengan baik, katanya.

Dalam kesempatan itu, Arief meminta stop manuver dan perebutan penempatan posisi dirut Pertamina, selalu menjadi hal yang saling tarik ulur antara kepentingan parpol yang diback up habis oleh "para mafia Migas" maupun elite-elit politik yang selama ini usahanya selalu menjadi benalu di Pertamina, yang menyedot kekayaan negara.

Apalagi, menurut dia, muncul lagi isu kalau yang akan ditempatkan sebagai dirut Pertamina adalah dirut Krakatau Steel yang masih aktif, tentu saja ini akan jadi "blunder lagi karena philosofi jenis bisnis yang dipimpin dirut PT KS dengan jenis bisnis Pertamina itu beda sekali.

"Menempatkan orang sebagai dirut BUMN Pertamina yang bisnis minyaknya terpuruk karena turunnya harga minyak dunia, harus dipertimbangkan benar oleh pemerintah, karena jika ternyata perolehan laba Pertamina anjlok dibanding tahun sebelumnya, maka yang akan menanggung beban disesalkan oleh rakyat adalah pemerintah itu sendiri," ujarnya.

Ia menambahkan, dari informasi yang dirinya dapat, Presiden Joko Widodo menginginkan Pertamina dipimpin oleh orang yang berasal Pertamina sendiri yang memiliki prestasi tinggi dalam memanajemeni Pertamina disaat pasar Migas mengalami krisis dengan banyaknya perusahaan minyak dunia yang tutup dan mengarah pada bangkrut.

"Informasinya orang yang akan ditempatkan di Pertamina sangat independen dan tidak punya kepentingan dengan parpol dan elit-elit politik, serta mafia impor Migas," katanya.

Karena itu FSPB Bersatu meminta pihak parpol dan elit politik yang dibeking mafia Migas serta kelompok lainnya, agar jangan bermanuver dan memaksakan kehendak yang nanti bisa ditolak karyawan Pertamina dengan aksi mogok nasional, katanya.

"Biarkan Kementerian BUMN yang diberitugas untuk mensupervisi Pertamina dan mencari orang yang pantas memilih dirut Pertamina yang profesional yang nantinya disampaikan ke Presiden Joko Widodo," kata Arief.

Pewarta:

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017