Sukadana (Antara Kalbar) - Tim Survey Cagar Budaya Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kayong Utara saat mengunjungi Dusun Kampak, Pulau Serutu, Kepulauan Karimata, menemukan mercusuar peninggalan Belanda.
    Berdasarkan informasi yang didapat oleh tim survei, bangunan ini sudah ada ketika Belanda masuk tahun 1837 di Karimata dan dalam pembangunan  menara ini banyak warga pribumi yang menjadi kerja paksa yang dilakukan oleh tentara kolonial.
    "“Bangunan yang berada di sekitar mercusuar ini juga  bangunan yang dibuat oleh Belanda dan masih terawat dengan bagus yang saat ini juga masih ada penjaganya," ujar Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara, Jumadi Gading.
    Menurutnya, mercusuar di Pulau Karimata ini  tidak kalah menarik dengan bangunan serupa peninggalan Belanda yang ada di Pulau Belitung. Terlihat pos penjaga mercusuar masih berdiri kokoh dan sangat terawat. Dari hasil survei itu juga ditemukan kolam renang yang tidak berfungsi dan  empat kuburan di sekitar bangunan.
    "Kita rencanakan mercusuar ini akan diusulkan menjadi kawasan Cagar Budaya Kabupaten Kayong Utara," katanya lagi.
    Hal menarik lain yang ditemukan tim survey adalah atap genteng yang berada di kompleks mercusuar ini bertuliskan Stoom Pannen fabriek van echt.
    "Kalau kita menelusuri dari internet, pabrik genteng ini memang sudah ada tahun 1800 di Belanda," jelas Jumadi lagi.
    Untuk mencapai ke menara tersebut setidaknya memerlukan waktu sekitar 30 menit pendakian dari belakang rumah penduduk yang ada di Dusun Kampak.
    "Mercusuar ini berfungsi dengan baik ini difungsikan untuk memandu kapal yang melintasi Selat Karimata, agar tidak kena terumbu karang yang tinggi," katanya lagi.
    Selain melakukan survey di lokasi mercusuar, Tim Bidang Kebudayaan juga mendatangi beberapa titik bekas peninggalan masa lalu yang ada di sana. Diantaranya, batu bertuliskan tulisan Tionghoa yang diyakini penduduk sekitar adalah bekas awak kapal pasukan Cina yang pernah mendarat di Kepulauan Karimata. Tulisan tersebut ditemukan di batu yang berada di Pasir Cina dan Pasir Galang Kapal di Pulau Serutu.

Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017