Pontianak (Antara Kalbar) - Kawat kecil yang digunakan untuk tali permainan layang-layang menghantam jaringan transmisi tower Gardu Induk PLN Parit Baru, Kalimantan Barat membuat sejumlah kawasan Pontianak padam listrik.

Manajer PLN AP2B Kalbar, Ricky Cahya Andrian di Pontianak, Selasa, mengatakan gangguan yang terjadi pada jam 07.53 WIB menyebabkan PLN kehilangan daya listrik sebesar 100 MW.

"Tak ayal beberapa kawasan terdampak padam antara 30 menit hingga satu jam. Daerah -daerah yang diperkirakan padam antara lain Ayani 1 dan 2 serta sebagian Pontianak Kota, termasuk Pontianak Timur dan Pontianak Utara," ujarnya.

Ricky menjelaskan bahwa petugasnya segera mengantisipasi akibat gangguan dan penormalan dilakukan sekitar lima belas menit. Namun menurutnya di beberapa lokasi durasi padam bisa sekitar setengah jam atau satu jam. Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa percabangan jaringan distribusi diperlukan waktu untuk penormalan aliran listriknya.

Baca: Kawat Layangan Picu Black Out di Purnama

Lebih lanjut, dijelaskan, bahwa PLN saat ini sedang gencar melaksanakan sosialisasi bahaya kawat layang-layang. Hampir semua bengkel sepeda dan motor di kawasan kota Pontianak didatangi oleh petugas PLN guna menghimbau pemilik bengkel untuk tidak menjual tali kawat rem atau kopling kendaraan kepada pemain layang-layang.

"Upaya yang dilakukan diharapkan dapat menekan peredaran kawat layang-layang yang disalahgunakan oleh anak-anak untuk mengambil layang-layang yang putus," terangnya.

Menurutnya saat ini beberapa sekolah meliburkan siswanya karena ada kegiatan Ujian Sekolah untuk anak-anak kelas tiga. Berdasarkan laporan yang ia terima dari petugas lapangan, di beberapa lokasi di pagi hari sudah terlihat anak-anak bermain layang-layang.

Baca: 94 Persen Penyebab Pemadaman Karena Tali Layang-layang

"Kami menghimbau agar saat ingin bermain hendaknya dilakukan dengan cara yang benar serta tidak merugikan orang banyak. Permainan layang-layang apalagi menggunan tali kawat pastinya akan mengancam keselamatan dirinya dan juga orang lain serta akan mengganggu aliran listrik", ujar Ricky.

Sejalan dengan apa yang disampaikan Manajer AP2B Kalbar, Tono (39) warga Kota Baru mengaku kesal dengan kejadian padam dipagi ini. Semua aktifitas terhenti dikarenakan listrik yang mendadak padam. Meski menurutnya padam listrik tidak begitu lama namun tetap saja membuat dirinya kesal.

"Layang-layang itu sudah menjadi masalah kita bersama maka hendaknya pihak-pihak yang terkait dengan masalah layang-layang bertindak tegas dan proaktif sehingga tidak berlarut-larut seperti sekarang ini. Dari dulu hingga sekarang PLN selalu dipersalahkan jika terjadi gangguan listrik namun permainan layang-layangnya tidak pernah diberantas, lama-lama kita juga ikutan kesal", ungkap Tono.

Baca: PLN Razia Pemain Layangan di Singkawang

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017