Cianjur (Antara Kalbar)- Puluhan rumah rusak ringan dan delapan diantaranya rusak berat akibat angin puting beliung disertai hujan deras yang melanda tiga kampung di Desa Girimukti, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat.
Kepala Desa Girimukti, Yana Mulyana saat dihubungi, Senin, mengatakan angin puting beliung disertai hujan deras melanda kawasan tersebut menjelang sore. Akibatnya 32 rumah rusak sedang dan delapan rumah lainnya rusak berat serta empat pohon berukuran besar tumbang menutup jalan penghubung antar desa.
Menurut dia tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun kerugian materi ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
"Tiga kampung yang dilanda puting beliung, Kampung Hanjawar, Babakan Hanjawar dan Cipetir. Data sementara 32 rumah yang rusak akibat angin puting beliung, kami masih melakukan pendataan karena ada kampung di desa lain yang terkena angin puting beliung," katanya.
Hingga saat ini, tutur dia, aparat desa dibantu warga sekitar berusaha menyingkirkan pohon tumbang yang menutup jalan utama antar desa dan sebagian lainnya membantu memperbaiki rumah warga yang rusak, dimana sebagian besar rumah yang rusak dibagian atap terbawa angin puting beliung.
Dia menjelaskan, meskipun tidak ada rumah warga yang roboh, namun delapan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudaranya karena bagian atap rumah sebagian besar ambruk tersapu angin puting beliung yang sempat mengamuk selama beberapa menit di wilayah tersebut.
"Delapan keluarga yang rumahnya rusak berat, mengungsi di rumah kerabatanya untuk sementara. Kami dari desa akan bergotong royong esok hari untuk memperbaiki rumah yang rusak tersebut. Peristiwa angin puting beliung telah kami laporkan ke aparat kecamatan dan kabupaten dengan harapan dapat memberikan bantuan untuk warga yang rumahnya rusak," katanya.
Dia menambahkan, sejak tiga bulan terakhir wilayah Kecamatan Cibeber, kerap dilanda bencana alam, mulai dari banjir, longsor dan puting beliung. Hingga saat ini, pihaknya mencatat kerusakan akibat puting beliung mencapai ratusan rumah, namun sebagian besar telah diperbaiki dengan cara swadaya dan bantuan dari pihak desa.(KR,FKR)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Kepala Desa Girimukti, Yana Mulyana saat dihubungi, Senin, mengatakan angin puting beliung disertai hujan deras melanda kawasan tersebut menjelang sore. Akibatnya 32 rumah rusak sedang dan delapan rumah lainnya rusak berat serta empat pohon berukuran besar tumbang menutup jalan penghubung antar desa.
Menurut dia tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun kerugian materi ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
"Tiga kampung yang dilanda puting beliung, Kampung Hanjawar, Babakan Hanjawar dan Cipetir. Data sementara 32 rumah yang rusak akibat angin puting beliung, kami masih melakukan pendataan karena ada kampung di desa lain yang terkena angin puting beliung," katanya.
Hingga saat ini, tutur dia, aparat desa dibantu warga sekitar berusaha menyingkirkan pohon tumbang yang menutup jalan utama antar desa dan sebagian lainnya membantu memperbaiki rumah warga yang rusak, dimana sebagian besar rumah yang rusak dibagian atap terbawa angin puting beliung.
Dia menjelaskan, meskipun tidak ada rumah warga yang roboh, namun delapan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudaranya karena bagian atap rumah sebagian besar ambruk tersapu angin puting beliung yang sempat mengamuk selama beberapa menit di wilayah tersebut.
"Delapan keluarga yang rumahnya rusak berat, mengungsi di rumah kerabatanya untuk sementara. Kami dari desa akan bergotong royong esok hari untuk memperbaiki rumah yang rusak tersebut. Peristiwa angin puting beliung telah kami laporkan ke aparat kecamatan dan kabupaten dengan harapan dapat memberikan bantuan untuk warga yang rumahnya rusak," katanya.
Dia menambahkan, sejak tiga bulan terakhir wilayah Kecamatan Cibeber, kerap dilanda bencana alam, mulai dari banjir, longsor dan puting beliung. Hingga saat ini, pihaknya mencatat kerusakan akibat puting beliung mencapai ratusan rumah, namun sebagian besar telah diperbaiki dengan cara swadaya dan bantuan dari pihak desa.(KR,FKR)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017