Pontianak (Antara Kalbar) - Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak, Thamrin Usman mengatakan, sumber daya manusia dari perguruan tinggi yang dipimpinnya tersebut siap menyukseskan program tenaga listrik dari sumber energi baru yang terbarukan (Biomassa).
"Kami siap mendukung dan mensukseskan program listrik biomassa untuk kemajuan pembangunan energi terbarukan di Kalbar," kata Thamrin Usman di Pontianak, Kamis.
Rektor Untan tersebut menjadi narasumber pada forum diskusi bertema implementasi teknologi biomassa untuk mendukung perekonomian daerah dan pemanfaatan biomassa untuk penyediaan listrik yang merata dan terjangkau bagi masyarakat Kalbar.
Ia menjelaskan, data dari Bappenas, di Kalbar saat ini rasio elektrifikasi baru mencapai 74,2 persen atau masih di bawah rata-rata nasional yaitu 81,70 persen.
"Artinya di Kalbar dari 100 rumah tangga 25 di antaranya masih belum menikmati fasilitas listrik dari negara. Sementara kapasitas pembangkit PLN sebesar 502 MW,�dengan beban puncak 454 MW," ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan ILSHIN asal Korea Selatan terkait industrialisasi bioenergi tersebut.
"Di Kalbar sumber energi baru terbarukan terutama dari sawit sangat melimpah, kita sudah melakukan kajian bersama ILSHIN terkait ketersediaan biogas From Pome (Palm Oil Mill Effluent) atau limbah cair sawit," ujarnya.
Thamrim mengatakan berdasarkan data dari Ditjen Tata Kelola Produksi Hutan Berkelanjutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tahun 2016, potensi biomassa di Kalbar merupakan daerah tertinggi di Indonesia, yang bersumber dari lokasi Hutan Tanaman Industri (HTI) dengan komitmen memproduksi bioenergi.
Menurut dia, teknologi dan SDM sudah tersedia, Namun kendala utama yang selama ini, yang menjadi masalah adalah sumber keuangan saja.
"Tinggal duitnya lagi yang kita cari kemana, untuk menyukseskan program energi baru dan terbarukan tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Kami siap mendukung dan mensukseskan program listrik biomassa untuk kemajuan pembangunan energi terbarukan di Kalbar," kata Thamrin Usman di Pontianak, Kamis.
Rektor Untan tersebut menjadi narasumber pada forum diskusi bertema implementasi teknologi biomassa untuk mendukung perekonomian daerah dan pemanfaatan biomassa untuk penyediaan listrik yang merata dan terjangkau bagi masyarakat Kalbar.
Ia menjelaskan, data dari Bappenas, di Kalbar saat ini rasio elektrifikasi baru mencapai 74,2 persen atau masih di bawah rata-rata nasional yaitu 81,70 persen.
"Artinya di Kalbar dari 100 rumah tangga 25 di antaranya masih belum menikmati fasilitas listrik dari negara. Sementara kapasitas pembangkit PLN sebesar 502 MW,�dengan beban puncak 454 MW," ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan ILSHIN asal Korea Selatan terkait industrialisasi bioenergi tersebut.
"Di Kalbar sumber energi baru terbarukan terutama dari sawit sangat melimpah, kita sudah melakukan kajian bersama ILSHIN terkait ketersediaan biogas From Pome (Palm Oil Mill Effluent) atau limbah cair sawit," ujarnya.
Thamrim mengatakan berdasarkan data dari Ditjen Tata Kelola Produksi Hutan Berkelanjutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tahun 2016, potensi biomassa di Kalbar merupakan daerah tertinggi di Indonesia, yang bersumber dari lokasi Hutan Tanaman Industri (HTI) dengan komitmen memproduksi bioenergi.
Menurut dia, teknologi dan SDM sudah tersedia, Namun kendala utama yang selama ini, yang menjadi masalah adalah sumber keuangan saja.
"Tinggal duitnya lagi yang kita cari kemana, untuk menyukseskan program energi baru dan terbarukan tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017