Pontianak (Antara Kalbar) - Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak, Thamrin Usman menyatakan, rata-rata masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat masih berpendidikan rendah atau setara SMP/sederajat.
"Indikator penilaiannya tersebut adalah dari APK (Angka Partisipasi Kasar), sehingga saat ini di Kalbar rata-rata masyarakatnya hanya berpendidikan kelas dua SMP/sederajat," kata Thamrin Usman di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, di bidang pendidikan tinggi hanya sekitar 20 persen pemuda pemudi kita yang mampu mengenyam pendidikan tinggi.
"Oleh sebab itu, menjelang Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang akan diperingati tanggal 2 Mei 2017, saya mengajak semua sektor yang membidangi pendidikan harus bekerja lebih nyata," ungkapnya.
Menurut dia, guna meningkatkan sektor pendidikan, jangan hanya ngomong atau wacana saja, tetapi harus dilakukan dengan aksi di lapangan.
Saat ini, APK pendidikan tinggi di Kalbar masih berada di bawah rata-rata nasional. "APK merupakan hal yang sangat penting, di Indonesia sendiri angka APK baru mencapai 30 Persen atau jauh tertinggal dari negara-negara tetangga," katanya.
Ia mencontohkan, di Malaysia APK-nya sudah 70 persen, Korea Selatan 90 persen, sehingga sudah banyak produk yang mereka produksi, seperti samsung, handphone, pesawat terbang, kapal selam dan sebagainya, itulah tandanya APK pendidikan tinggi harus sebesar mungkin, karena hal tersebut menunjukkan bangsa yang bermutu.
Oleh sebab itu, pada Hardiknas ini, Kalbar harus terus memacu sektor pendidikan agar bisa mempercepat kemajuan SDM (Sumber Daya Manusia) dan daerahnya.
"Oleh karena itu, ke depannya harus ada program dalam percepatan program bidang pendidikan, untuk memperoleh APK pendidikan tinggi minimal sebesar 70 persen, yang tentunya membutuhkan waktu dan proses," kata Thamrin.
Sehingga dibutuhkan seorang pemimpin yang memprioritaskan hal-hal yang berkompeten, agar bidang pendidikan di Kalbar mengalami peningkatan yang signifikan, katanya.
(U.A057/Y008)