Pontianak (Antara Kalbar) - Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak mendapatkan penghargaan terbaik ke-3 nasional dari Kementerian PPN/Bappenas karena dinilai sebagai perguruan tinggi yang dianggap mampu mengevaluasi kinerja pemerintah.
Hal itu dibuktikan oleh Tim evaluasi kinerja pemerintah daerah (EKPD), dimana Untan masuk tiga besar dari 34 perguruan tinggi lainnya yang ada di Indonesia.
"Untuk terbaik pertama itu ada Universitas Borneo Tarakan dan Universitas Negeri Gorontalo untuk terbaik kedua. Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri PPN/Bappenas Dr Sofyan Djalil di Jakarta," kata Rektor Universitas Tanjungpura, Prof Dr H Thamrin Usman DEA di Pontianak, Kamis.
Thamrin mengatakan apa yang diraih merupakan prestasi yang membanggakan juga sekaligus membuktikan kesungguhan Untan untuk memberikan kerja terbaik.
"Dengan ini kami menunjukan kerja terbaik, objektif dan berkualitas nasional," tuturnya.
Sementara itu ketua tim EKPD Untan, Prof Dr Eddy Suratman, yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untan mengaku bangga dengan prestasi Untan yang masuk tiga besar sebagai Perguruan Tinggi se Indonesia dari Bappenas.
"Perlu saya sampaikan kalau ada program nasional pada tahun 2015 dari Bappenas RI tentang evaluasi kinerja pembangunan di setiap provinsi yang ada di Indonesia melalui perguruan tinggi di tiap-tiap provinsi. Itu kita sambut baik dan kita buktikan kesiapan kita dengan hasil ini," katanya.
Selanjutnya menurut Eddy, dia bersama timnya telah melakukan evaluasi di pemerintahan provinsi Kalimantan Barat, bersama 34 perguruan tinggi lain di masing-masing wilayah provinsi, se-Indonesia dan ternyata Untan masuk 3 besar.
Dijelaskannya pula bahwa indikator penilaian dari pihak Bappenas kepada seluruh perguruan tinggi di Indonesia adalah kelengkapan data, pendalaman analisis dan seperti pencapaian target. Kemudian jika tidak sampai target maka di cari dimana target yang tidak tercapai, serta serta indikator sejauh mana kerjasama dengan pihak Bappeda Kalbar seperti contohnya penyampaian data dengan tepat waktu.
"Penghargaan yang telah diraih itu penting, namun yang lebih penting evaluasi data digunakan dan ditindaklanjuti oleh Pemprov Kalbar, dan juga digunakan oleh Bappenas," kata Edi.
(KR-RDO/N005)